digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Ferdinan Nuansa Akbar
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Ferdinan Nuansa Akbar
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Ferdinan Nuansa Akbar
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Ferdinan Nuansa Akbar
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Ferdinan Nuansa Akbar
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Diperkirakan pada tahun 2025 mendatang, kebutuhan baja akan meningkat menjadi 19,2 juta ton. Namun, industri dalam negeri baru mampu memasok sebesar 5,4 juta ton. Salah satu paduan baja yang sering dibutuhkan adalah baja karbon sedang dengan kadar karbon 0,3 – 0,6% yang dapat diberikan perlakuan panas sehingga memiliki sifat mekanik lebih baik. Baja karbon sedang paduan rendah yang juga merupakan special steel sehingga digunakan pada industri pesawat terbang dan manufaktur salah satunya adalah baja AISI 4340. Induction heating merupakan salah satu instrumen yang dapat digunakan dalam perlakuan panas untuk melakukan pemanasan pada baja dengan laju pemanasan yang tinggi. Teknologi induction heating saat ini merupakan teknologi pemanas alternatif dalam banyak aplikasi industri karena keunggulannya terkait efisiensi, pemanasan cepat, dan kontrol yang akurat. Dalam penelitian ini dipelajari pengaruh lama waktu penahanan austenisasi pada rapid heating induction hardening terhadap perubahan mikrostruktur dan sifat mekanik baja AISI 4340. Referensi-referensi terkait topik penelitian dikumpulkan dan dianalisa mengenai parameter perlakuan panas yang digunakan. Parameter perlakuan panas yang digunakan adalah temperatur austenisasi, laju pemanasan tertinggi, dan mikrostruktur awal. Dari parameter yang dianalisa dapat diprediksi zona austenisasi yang dicapai untuk melakukan penahanan austenisasi. Zona austenisasi pada perlakuan panas ini terbagi menjadi tiga, yaitu zona intercritical, zona austenisasi nonhomogen, dan zona austenisasi homogen. Selanjutnya akan diperoleh pengaruh lama waktu austenisasi terhadap perubahan mikrostruktur dan sifat mekanik baja AISI 4340. Dari referensi-referensi yang telah dianalisa diperoleh hasil bahwa pada zona austenisasi homogen, semakin lama waktu penahanan austenisasi maka ukuran butiran menjadi besar karena pengaruh grain growth sehingga nilai kekerasan dan kekuatan tarik semakin menurun. Pada zona austenisasi nonhomogen, semakin lama waktu penahanan austenisasi maka konsentrasi karbon semakin tersebar merata sehingga fraksi ghost pearlite semakin berkurang. Namun, pengaruh grain growth lebih dominan sehingga nilai kekerasan dan kekuatan tarik menurun. Pada zona intercritical, semakin lama waktu penahanan austenisasi maka fraksi austenit yang terbentuk semakin banyak. Hal tersebut menyebabkan fraksi martensit yang terbentuk setelah quenching juga semakin banyak sehingga nilai kekerasan dan kekuatan tarik meningkat.