BAB 1 Utari Julia Azwar
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Utari Julia Azwar
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Utari Julia Azwar
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Utari Julia Azwar
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Utari Julia Azwar
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Utari Julia Azwar
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Utari Julia Azwar
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Debu batubara merupakan salah satu elemen yang dapat menimbulkan ledakan tambang batubara bawah tanah. Tingginya kadar debu batubara di udara tidak hanya berpengaruh pada kesehatan pekerja tambang, namun dapat menimbulkan kecelakaan ledakan tambang yang menyebabkan kehancuran hingga kematian, sehingga diperlukannya penelitian mengenai debu batubara ini. Penelitian saat ini dilakukan dengan pengujian batubara yang berasal dari Provinsi Jambi, dengan menggunakan alat uji ledak batubara explosion chamber berukuran 20 Liter, berdasarkan acuan ASTM E 1226 dan ASTM E 1515. Penelitian dilakukan pada debu batubara berukuran 74 – 53????m dengan konsentrasi 200 g/m3, 600 g/m3, 1000 g/m3, 1200 g/m3, 1400 g/m3, 1600 g/m3, 1800 g/m3, dan 2000 g/m3, dengan menggunakan sumber panas dari piroteknik sebesar 4,19 kJ dan memasukkan udara bertekanan sebesar ±19,5 bar. Konsentrasi minimum yang dapat meledak terjadi pada konsentrasi antara 150 g/m3 sampai 175 g/m3 dengan nilai PR yang dihasilkan sekitar 5,89 dan nilai Kst yang dihasilkan 13,92 bar.m/s. Disamping itu, didapatkan tekanan maksimum rata – rata terjadi pada konsentrasi 1000 g/m3 sebesar 9,83 bar. Laju maksimum rata - rata kenaikan tekanan terjadi pada konsentrasi 1400 g/m3 dan 600 g/m3 sebesar 394,76 bar/s untuk percobaan kedua. Kst yang dihasilkan dari uji ledak ini sekitar 116,47 bar.m/s sehingga termasuk kedalam kategori kelas ledakan lemah. Analisis dimensi dilakukan untuk menentukan suatu korelasi yang baik antara parameter yang bekerja dengan tekanan yang dihasilkan dan konsentrasi yang digunakan. Selain itu, visualisasi pembakaran dilakukan pada konsentrasi 1000 g/m3, karena pada konsentrasi ini dianggap paling berbahaya yang menghasilkan tekanan paling besar untuk ukuran debu batubara 74 - 53????m dengan durasi pembakaran yang kasat mata selama 1,35 s. Puncak proses pembakaran terjadi pada 426 ms. Hal ini secara umum sesuai dengan data yang didapatkan dari sensor tekanan.
Perpustakaan Digital ITB