digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Irfan Nabhan
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Muhammad Irfan Nabhan
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Muhammad Irfan Nabhan
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Muhammad Irfan Nabhan
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Muhammad Irfan Nabhan
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Muhammad Irfan Nabhan
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 6 Muhammad Irfan Nabhan
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

PUSTAKA Muhammad Irfan Nabhan
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

LAMPIRAN Muhammad Irfan Nabhan
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

JURNAL Muhammad Irfan Nabhan
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Pengembangan kawasan pusat Kota Bandung di bagian timur untuk memeratakan pergerakan dan konsentrasi penduduk berpusat pada kawasan SWK Gedebage sebagai pusat primer dan terpadu. Namun tantangan perubahan iklim yang sangat tidak stabil dan karakteristik fisik kawasan dapat menghambat pengembangan perkotaan dengan dampaknya terhadap lingkungan maupun sosial. Permasalahan ini mengantarkan pada kebutuhan penelitian potensi penerapan konsep pengembangan yang berwawasan lingkungan baik dari segi perancangan kota maupun infrastruktur penunjangnya agar mendukung aktivitas terpadu yang layak dan berkelanjutan. Infrastruktur Hijau Biru menjanjikan dalam membangun masa depan berkelanjutan dimana pendekatan pengelolaan lingkungan dengan memanfaatkan elemen alamiah seperti vegetasi, tanaman, taman dan elemen sistem aliran untuk menghadapi tantangan perkotaan. Penelitian ini menggunakan metode campuran yang menggabungkan unsur kualitatif dan kuantitatif (spasial). Pengambilan data secara umum dilakukan dengan menggunakan data sekunder dari instansi pada lingkup yang bersangkutan dan studi literatur, serta data primer dari wawancara dan observasi lapangan untuk meninjau kondisi eksisting wilayah. Analisis data linear mulai dari content analysis untuk mengidentifikasi prinsip, spatial analysis multikriteria untuk mengidentifikasi lokasi potensial, serta gap analysis secara deskriptif. Penelitian ini mengidentifikasi prinsip perancangan kota berketahanan iklim berdasarkan enam elemen utama: guna lahan, bentuk dan massa bangunan, sirkulasi, ruang terbuka, aktivitas pendukung, dan jalur pejalan kaki. asil studi menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah terbangun di SWK Gedebage mengalami kesenjangan dalam hal konektivitas ruang hijau, kapasitas sistem drainase, dan kurangnya integrasi vegetasi dalam infrastruktur eksisting, seperti Pasar Induk Gedebage. Di sisi lain, wilayah yang belum terbangun memiliki nilai kesesuaian tinggi terutama di Kelurahan Cipamokolan dan Cisaranten Kidul untuk potensi penerapan infrastruktur seperti rain park, riverwalk, dan green street. Penelitian ini merekomendasikan implementasi infrastruktur hijau biru secara bertingkat, mulai dari bangunan individu hingga jaringan ruang terbuka publik. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya harmonisasi kebijakan kota agar infrastruktur hijau biru tidak hanya menjadi intervensi spasial, melainkan strategi adaptasi yang terukur dalam pembangunan jangka panjang.