digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Muhammad Syahrul Andia
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Muhammad Syahrul Andia
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Muhammad Syahrul Andia
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Muhammad Syahrul Andia
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Muhammad Syahrul Andia
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Muhammad Syahrul Andia
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Muhammad Syahrul Andia
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Batubara merupakan sumber energi utama di Indonesia dengan cadangan yang sangat besar. Penelitian ini menganalisis karakteristik batubara dari Formasi Batu Ayau, Cekungan Kutai Atas, Kalimantan Tengah, dan Formasi Muara Enim, Cekungan Sumatera Selatan, Sumatera Selatan. Penelitian ini juga mengkaji hubungan antara kandungan abu dengan total sulfur dan GCV. Hasil analisis proksimat menunjukkan variasi kandungan abu yang signifikan 1.5-20.1% (adb).. Nilai GCV (adb) untuk Formasi Batu Ayau berkisar antara 4522-7928 kcal/kg, dan untuk Formasi Muara Enim berkisar antara 5772-7440 kcal/kg. Total sulfur pada Formasi Batu Ayau berkisar 0.25-1.17% (adb), sedangkan pada Formasi Muara Enim berkisar 0.22-0.39% (adb). Analisis regresi menunjukkan bahwa kandungan abu dan total sulfur di kedua formasi memiliki hubungan negatif yang sangat rendah hingga rendah R = -0.097 di Murung Raya dan R = -0.329 di Muara Enim, mengindikasikan ketiadaan mineral sulfur seperti pirit dalam abu batubara. Sebaliknya, kandungan abu berkorelasi negatif kuat dengan GCV di Murung Raya R = -0.665 dan Muara Enim R = -0.582, konsisten dengan prinsip bahwa abu sebagai material inert menurunkan nilai kalori batubara.