
Abstrak
Terbatas Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Gamma Metrics merupakan perusahaan konsultasi yang ingin melakukan diversifikasi dengan
meluncurkan sebuah proyek pembangunan ERP berbentuk SaaS bernama Bolo. ERP Bolo
dibangun dengan tujuan untuk menyediakan layanan standar bagi pengelolaan sumber daya
organisasi yang termasuk ke dalam UMKM yang bergerak di industri makanan dan minuman.
Setelah proyek berjalan selama kurang lebih enam bulan, Gamma Metrics telah menyelesaikan
dua dari lima modul yang ada pada ERP Bolo. Akan tetapi, terdapat ketidakpastian akan
keputusan untuk melanjutkan investasi proyek pembangunan ERP. Setelah penelusuran lebih
lanjut, didapatkan bahwa Gamma Metrics tidak pernah melakukan studi pendahuluan untuk
mengecek kelayakan proyek. Sebagai jawaban terhadap permasalahan tersebut, dilakukan
penelitian dengan tujuan untuk menentukan apakah proyek pembangunan ERP Gamma Metrics
sebaiknya dilanjutkan atau dihentikan. Penelitian dilakukan menggunakan feasibility analysis
framework (FAF) sebagai kerangka kerja studi kelayakan proyek. Aspek yang ditinjau
kelayakannya adalah aspek teknis, ekonomi, hukum, operasional, dan penjadwalan; kelima aspek
ini dapat disingkat sebagai TELOS. Sesuai dengan kerangka kerja terpilih, ditentukan bobot
masing-masing aspek kelayakan, yaitu sama rata sebesar 20%, dan ditentukan pula alternatif
solusi, yaitu untuk melanjutkan proyek atau menghentikan proyek. Pada aspek teknis, parameter
berbentuk spesifikasi perangkat keras yang diperlukan untuk menjalankan perangkat lunak. Pada
aspek ekonomi, parameter berupa net present value (NPV), internal return rate (IRR), dan
payback period (PP). Pada aspek hukum, parameter berupa kesediaan perusahaan untuk menaati
peraturan serta perjanjian yang disediakan oleh pemerintah maupun penyedia layanan pihak
ketiga dalam konteks Republik Indonesia. Pada aspek operasional, digunakan parameter berupa
skor indeks efektivitas tim atau TEI. Pada aspek penjadwalan, parameter berupa tenggat
penyelesaian proyek yang disediakan oleh perusahaan. Ditemukan bahwa alternatif solusi untuk
melanjutkan proyek memiliki skor 4 dibandingkan alternatif solusi untuk menghentikan proyek
dengan skor 2,2. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa proyek layak secara TELOS dan dapat
dilanjutkan.