digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Gamma Metrics merupakan perusahaan konsultasi yang ingin melakukan diversifikasi dengan meluncurkan sebuah proyek pembangunan ERP berbentuk SaaS bernama Bolo. ERP Bolo dibangun dengan tujuan untuk menyediakan layanan standar bagi pengelolaan sumber daya organisasi yang termasuk ke dalam UMKM yang bergerak di industri makanan dan minuman. Setelah proyek berjalan selama kurang lebih enam bulan, Gamma Metrics telah menyelesaikan dua dari lima modul yang ada pada ERP Bolo. Akan tetapi, terdapat ketidakpastian akan keputusan untuk melanjutkan investasi proyek pembangunan ERP. Setelah penelusuran lebih lanjut, didapatkan bahwa Gamma Metrics tidak pernah melakukan studi pendahuluan untuk mengecek kelayakan proyek. Sebagai jawaban terhadap permasalahan tersebut, dilakukan penelitian dengan tujuan untuk menentukan apakah proyek pembangunan ERP Gamma Metrics sebaiknya dilanjutkan atau dihentikan. Penelitian dilakukan menggunakan feasibility analysis framework (FAF) sebagai kerangka kerja studi kelayakan proyek. Aspek yang ditinjau kelayakannya adalah aspek teknis, ekonomi, hukum, operasional, dan penjadwalan; kelima aspek ini dapat disingkat sebagai TELOS. Sesuai dengan kerangka kerja terpilih, ditentukan bobot masing-masing aspek kelayakan, yaitu sama rata sebesar 20%, dan ditentukan pula alternatif solusi, yaitu untuk melanjutkan proyek atau menghentikan proyek. Pada aspek teknis, parameter berbentuk spesifikasi perangkat keras yang diperlukan untuk menjalankan perangkat lunak. Pada aspek ekonomi, parameter berupa net present value (NPV), internal return rate (IRR), dan payback period (PP). Pada aspek hukum, parameter berupa kesediaan perusahaan untuk menaati peraturan serta perjanjian yang disediakan oleh pemerintah maupun penyedia layanan pihak ketiga dalam konteks Republik Indonesia. Pada aspek operasional, digunakan parameter berupa skor indeks efektivitas tim atau TEI. Pada aspek penjadwalan, parameter berupa tenggat penyelesaian proyek yang disediakan oleh perusahaan. Ditemukan bahwa alternatif solusi untuk melanjutkan proyek memiliki skor 4 dibandingkan alternatif solusi untuk menghentikan proyek dengan skor 2,2. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa proyek layak secara TELOS dan dapat dilanjutkan.