ABSTRAK - Hadi Nabiel Rahman
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Hadi Nabiel Rahman
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Hadi Nabiel Rahman
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Hadi Nabiel Rahman
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Hadi Nabiel Rahman
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Hadi Nabiel Rahman
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Hadi Nabiel Rahman
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Hadi Nabiel Rahman
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Penggunaan Fiber-Reinforced Polymer (FRP) sebagai material perkuatan beton
menawarkan keunggulan dalam hal kekuatan tarik tinggi dan ketahan terhadap
korosi dengan berat yang relatif ringan. Namun, efektivitas aplikasi FRP dalam
kondsii perendaman masih menjadi permasalahan yang perlu diteliti lebih lanjut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemasangan FRP dalam
kondisi terendam pada beton terhadap kuat lentur dan kuat tekan beton.
Uji laboratorium dilakukan pada 2 balok beton bertulang dan 6 silinder beton
bermutu rendah dengan variasi kondisi perendaman. Hasil menunjukkan bahwa
aplikasi FRP dalam kondisi terendam menghadapi tantangan signifikan, terutama
dalam memastikan impregnasi resin yang merata serta tercapainya ikatan adhesi
yang kuat antara FRP dan permukaan beton. Pada spesimen silinder yang
merupakan aplikasi bertipe contact-critical, kegagalan prematur terjadi akibat
ketidaksempurnaan dalam detail pemasangan yang menyebabkan panjang overlap
tidak mencukupi sehingga mengurangi efektivitas kekangan lateral yang
seharusnya dihasilkan oleh FRP. Pada balok kegagalan yang dijumpai merupakan
kegagalan diagonal tension yang menandakan bahwa sistem penyaluran gaya tarik
dari FRP dan tulangan longitudinal tidak bekerja secara optimal, sehingga terjadi
ketidakseimbangan gaya internal dan memicu retak miring sebelum kapasitas lentur
teoritis tercapai.
Walaupun ditemukan peningkatan kapasitas lentur dari balok, hasil ini belum
mengambarkan pengaruh metode aplikasi perendaman pada balok. Oleh karena itu,
diperlukan modifikasi pada spesimen agar kegagalan yang terjadi sesuai yang
diinginkan. Selain itu penelitian lanjutan dapat dilakukan untuk mengeksplorasi
parameter perendaman dan variasi metode perkuatan secara lebih mendalam, serta
penyempurnaan metode pemasangan, khususnya dalam hal pengendalian kualitas
penempelan dan pemenuhan panjang penyaluran yang memadai, guna
mengoptimalkan performa sistem FRP dalam kondisi ekstrem.
Perpustakaan Digital ITB