digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Hadi Nabiel Rahman
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Hadi Nabiel Rahman
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Hadi Nabiel Rahman
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Hadi Nabiel Rahman
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Hadi Nabiel Rahman
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Hadi Nabiel Rahman
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Hadi Nabiel Rahman
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Hadi Nabiel Rahman
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

Penggunaan Fiber-Reinforced Polymer (FRP) sebagai material perkuatan beton menawarkan keunggulan dalam hal kekuatan tarik tinggi dan ketahan terhadap korosi dengan berat yang relatif ringan. Namun, efektivitas aplikasi FRP dalam kondsii perendaman masih menjadi permasalahan yang perlu diteliti lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemasangan FRP dalam kondisi terendam pada beton terhadap kuat lentur dan kuat tekan beton. Uji laboratorium dilakukan pada 2 balok beton bertulang dan 6 silinder beton bermutu rendah dengan variasi kondisi perendaman. Hasil menunjukkan bahwa aplikasi FRP dalam kondisi terendam menghadapi tantangan signifikan, terutama dalam memastikan impregnasi resin yang merata serta tercapainya ikatan adhesi yang kuat antara FRP dan permukaan beton. Pada spesimen silinder yang merupakan aplikasi bertipe contact-critical, kegagalan prematur terjadi akibat ketidaksempurnaan dalam detail pemasangan yang menyebabkan panjang overlap tidak mencukupi sehingga mengurangi efektivitas kekangan lateral yang seharusnya dihasilkan oleh FRP. Pada balok kegagalan yang dijumpai merupakan kegagalan diagonal tension yang menandakan bahwa sistem penyaluran gaya tarik dari FRP dan tulangan longitudinal tidak bekerja secara optimal, sehingga terjadi ketidakseimbangan gaya internal dan memicu retak miring sebelum kapasitas lentur teoritis tercapai. Walaupun ditemukan peningkatan kapasitas lentur dari balok, hasil ini belum mengambarkan pengaruh metode aplikasi perendaman pada balok. Oleh karena itu, diperlukan modifikasi pada spesimen agar kegagalan yang terjadi sesuai yang diinginkan. Selain itu penelitian lanjutan dapat dilakukan untuk mengeksplorasi parameter perendaman dan variasi metode perkuatan secara lebih mendalam, serta penyempurnaan metode pemasangan, khususnya dalam hal pengendalian kualitas penempelan dan pemenuhan panjang penyaluran yang memadai, guna mengoptimalkan performa sistem FRP dalam kondisi ekstrem.