Sel surya merupakan suatu divais konversi energi yang menggunakan efek
fotovoltaik untuk mengubah energi matahari menjadi energi listrik sebagai salah
satu sumber energi terbarukan. Sel surya tersensitisasi pewarna (Dye-Sensitized
Solar Cell, DSSC) merupakan salah satu teknologi fotovoltaik generasi ketiga yang
telah mendapat perhatian global yang signifikan karena proses fabrikasi yang
sederhana, ramah lingkungan, dan kinerja yang tetap baik dalam pencahayaan
rendah. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk meningkatkan efisiensi konversi
daya baik dengan memodifikasi struktur, material, maupun penambahan material
lain pada DSSC. Salah satu modifikasi yang dapat dilakukan adalah dengan
penambahan nanopartikel logam pada material aktif DSSC.
Nanopartikel logam emas dan perak (AuNPs dan AgNPs) memiliki keunggulan
pada sifat optiknya yaitu resonansi plasmon permukaan lokal (Localized Surface
Plasmon Resonance, LSPR). Dalam aplikasinya, LSPR tersebut memungkinkan
AuNPs dan AgNPs dapat secara efisien menyerap dan menghamburkan cahaya,
sehingga dapat memperluas spektrum penyerapan cahaya. Dalam penelitan di
laboratorium kami sebelumnya menunjukkan peningkatan efisiensi konversi daya
(Power Conversion Efficiency, PCE) dari divais sel surya generasi DSSC dari
4,18% menjadi 5,14% setelah penambahan nanopartikel emas dengan capping
oleylamine (AuOA) ke dalam lapisan pewarna dye N-719, begitupun pada
penambahan 5,66 wt.% nanopartikel emas dengan capping dodecanethiol (AuDT)
meningkatkan PCE dari 1,58% menjadi 2,77%, dan hal serupa teramati juga pada
penambahan nanopartikel perak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan nanopartikel logam
emas dan perak dengan capping 3-Mercaptopropionic Acid (AuMPA dan AgMPA)
pada material aktif dye N-719 dalam aplikasi sel surya tersensitisasi pewarna
(DSSC) yang diharapkan mampu meningkatkan efisiensi konversi energi daripada DSSC itu sendiri. 3-MPA sebagai capping pada Au dan Ag digunakan untuk
menstabilkan nanopartikel dan memfasilitasi interaksi nanopartikel dengan dye
yang dapat meningkatkan adsorpsi dan transfer elektron yang merupakan indikator
penting dalam mempengaruhi efisiensi DSSC.
Metode penelitian yang dilakukan adalah eksperimen yang terdiri dari beberapa
tahapan utama yaitu preparasi larutan dye dan nanopartikel, karakterisasi material,
dan fabrikasi divais DSSC. Karakterisasi material dilakukan menggunakan
beberapa teknik untuk mempelajari sifat optik, kimiawi, dan morfologi yaitu
melalui spektroskopi Ultraviolet-Visible (UV-Vis), spektroskopi
Photoluminescence, spektroskopi Fourier Transform Infrared (FTIR), dan
Scanning Electron Microscope (SEM). Sementara itu, performansi divais
ditentukan melalui pengukuran karakteristik arus-tegangan (I-V) menggunakan
solar simulator.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perubahan puncak-puncak absorbansi
dye N-719 ketika dilakukan penambahan AuMPA maupun AgMPA. Perubahan ini
diakibatkan dari adanya tumpang tindih antara puncak serapan khas dari dye dengan
puncak plasmonik nanopartikel. Spektrum photoluminescence menunjukkan
puncak emisi dye N-719 yang dipengaruhi oleh keberadaan nanopartikel dengan
adanya pergeseran ke arah panjang gelombang yang lebih pendek. Hasil
karakterisasi FTIR menunjukkan adanya pembentukan ikatan secara kimiawi antara
dye dengan AuMPA maupun AgMPA ditunjukkan dengan adanya pergeseran pita
vibrasi pada ikatan molekul utama S-bonding dan -C=O. Sementara itu,
pengamatan SEM pada lapisan TiO2 yang direndam oleh dye N-719 menunjukkan
permukaan yang tersusun atas lapisan halus dan merata tanpa aglomerasi besar,
penambahan AuMPA atau AgMPA meningkatkan kerapatan dan kekasaran,
disertai dengan kemunculan titik-titik terang yang mengindikasikan keberadaan
serta distribusi nanopartikel di dalam lapisan mesopori TiO2. Hasil fabrikasi divais
DSSC dengan dan tanpa penambahan AuMPA dan AgMPA menunjukkan efisiensi
kerja dari divais DSSC referensi sebesar 3,32%. Penambahan AuMPA
meningkatkan efisiensi sekitar 26% yaitu menjadi 4,19%. Selain itu, pada
penambahan AgMPA dengan efisiensi yang diperoleh sebesar 3,76% yang
menunjukkan peningkatan sekitar 13%. Peningkatan performa ini dimungkinkan
terjadi karena efek plasmonik nanopartikel yang mampu memperkuat penyerapan
cahaya dan memperbaiki transpor muatan.
Perpustakaan Digital ITB