Kemajuan teknologi optik telah membuka peluang besar untuk memanfaatkan ion tanah
jarang dalam berbagai aplikasi, terutama yang berkaitan dengan luminesensi. Ion tanah jarang
seperti Er³? dan Eu³? telah menjadi fokus penelitian karena kemampuannya dalam
menghasilkan luminesensi melalui mekanisme upconversion (UC) dan downconversion
(DC). UC mengubah foton berenergi rendah menjadi foton berenergi tinggi, sedangkan DC
mengubah foton berenergi tinggi menjadi dua foton berenergi rendah. Mekanisme ini
menawarkan solusi inovatif untuk mengatasi keterbatasan spektrum optik dalam teknologi
modern, misalnya dalam hal peningkatan efisiensi sel surya. Namun, performa mekanisme
UC dan DC sangat bergantung pada material host yang menjadi lingkungan bagi ion tanah
jarang tersebut.
Penelitian ini mempelajari pengaruh lima jenis gelas oksida, yaitu Silika, Fosfat, Tellurit,
Borat, dan Germanium, sebagai material host untuk ion Er³? dan Eu³?. Sepuluh sampel gelas
telah berhasil difabrikasi, masing-masing hanya didoping dengan salah satu jenis ion, baik
Er³? atau Eu³?. Karakterisasi yang dilakukan meliputi karakterisasi properti optik,
luminesensi, struktur, radiatif. Selain itu, seluruh sampel diujikan sebagai foton konverter
pada Dye Sensitized Solar Cell (DSSC). Setiap host memiliki intensitas luminesensi yang
berbeda. Host gelas dengan enerrgi fonon yang relative lebih kecil seperti telurit dan
germanium memberikan intensitas luminesensi yang tinggi baik untuk ion Er3+ maupun ion
Eu3+. Perbedaan host gelas juga menyebabkan nilai lifetime dari sampel berbeda. Hasil
karakterisasi I-V menunjukan bahwa penambahan material UC atau DC memberikan
peningkatan terhadap DSSC.
Perpustakaan Digital ITB