digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - I Made Ibnu Pratimba
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Kerusakan jaringan oral akibat inflamasi berkepanjangan pada periodontitis dapat mengarah pada kerusakan permanen apabila metode penyembuhan masih bersifat non kuratif. Penyembuhan dapat gagal apabila tingkat kerusakan melebihi kapasitas regeneratif jaringan. Dalam kasus tersebut, diperlukan matriks ekstraseluler (MES) sintetis multifungsional. Senyawa bioaktif Plant-Derived Exosome-like Nanoparticles (PDEN) dari Solanum nigrum L. telah terbukti secara in vitro sebagai agen anti-inflamasi. Perancah jejaring PLLA (Poly-L-Lactic Acid) terlapis Carbonated Hydroxyapatite (CHA) sebagai matriks ekstraseluler sintetis (MES) dapat dimaksimalkan efek terapeutikya melalui kombinasi dengan PDEN dalam sistem pengantaran obat (drug delivery system). Maka dari itu, diperlukan studi awal untuk menguji biokompatibilitas sistem tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi awal secara in vitro terkait potensi biokompatibilitas perancah jejaring PLLA terlapis CHA yang dimuat dengan PDEN Solanum nigrum L. pada lini sel 1BR3. PDEN diisolasi melalui metode kombinasi presipitasi polietilen glikol (PEG), sentrifugasi bertahap, dan liofilisasi (freeze dry) untuk selanjutnya dikarakterisasi menggunakan Transmission Electron Microscopy (TEM). Hasil isolasi menunjukkan PDEN berukuran ±200 nm dengan morfologi isotropik. Protein PDEN dianalisis menggunakan Bicinchoninic Acid Assay (BCA Assay) dan didapatkan konsentrasi sebesar 509,3 ± 36,9 ?g/mL. Uji kapasitas muat (loading), uji pelepasan (release), dan adsorpsi protein PDEN dari perancah jejaring PLLA terlapis CHA termuat PDEN dilakukan untuk mengevaluasi efisiensi sistem. Didapatkan hasil bahwa perancah jejaring PLLA terlapis CHA mampu menampung 4,235 ± 0,622 % m/m PDEN, uji release menunjukkan satu kali burst release dan release terkontrol hingga 72 ± 13,575 % pada 75 jam pengamatan, dan penambahan PDEN tidak berpengaruh signifikan terhadap adsorpsi protein di permukaan perancah dengan nilai 12,537 ± 1,440 % (p>0,05). Uji biokompatibilitas secara in vitro pada lini sel 1BR3 dilakukan dengan MTT Assay menunjukkan PDEN hingga konsentrasi 40 ?g/mL (p<0,05) tidak memicu efek sitotoksik, serta memicu viabilitas sel tertinggi pada konsentrasi 10 ?g/mL (p>0,05) sebesar 114,885 ± 6,644% jika dibandingkan dengan kontrol (0 ?g/mL PDEN). Uji PDEN 10 ?g/mL yang dimuat pada perancah jejaring PLLA terlapis CHA juga tidak memberi efek sitotoksik dengan viabilitas 118,235 ± 34,185% (p>0,05). Uji adhesi sel melalui (Scanning Electron Microscopy) SEM menunjukkan perancah yang memuat PDEN mampu memfasilitasi adhesi sel. PDEN juga dapat diinternalisasi pada 12 jam inkubasi baik ketika sel ditumbuhkan dengan maupun tanpa perancah jejaring PLLA terlapis CHA. Uji migrasi sel mengindikasikan peningkatan persentase area tutupan luka gores secara signifikan pada 48 hingga 72 jam pengamatan (p<0,05). Dapat disimpulkan perancah jejaring PLLA terlapis CHA yang dimuat dengan PDEN S. nigrum L. menunjukkan potensi biokompatibilitas melalui pengujian in vitro pada lini sel 1BR3.