digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dalam penggalian terowongan, massa batuan akan kehilangan tegangan in-situ dan akan menyangga dirinya sendiri hingga mencapai batas maksimum tegangan sebelum ketidakstabilan terjadi. Squeezing merupakan fenomena ketidakstabilan umumnya terjadi pada konstruksi penggalian terowongan dalam yang merupakan reaksi dari beban overburden terhadap perimeter terowongan. Squeezing dinyatakan dalam besar convergence (radial displacement) yang terjadi pada dinding terowongan. Dalam penelitian ini, 135 data strain terowongan dikumpulkan dari terowongan yang berada di Asia-Eropa. Konsep Ground Reaction Curve (GRC) digunakan secara analitik untuk menghitung faktor-faktor utama kriteria squeezing. Perhitungan dilakukan pada variasi GSI 20-90, kedalaman 100-1000 m, ????ci 30-50, dan radius terowongan 3-5m. Hasil penelitian berupa hubungan variabel stability factor (????cm/po) dan strain (%????) terhadap grafik eksponensial pi/po = 0 hingga pi/po = 0.9. Kemudian 135 data %???? terowongan dilakukan plotting terhadap grafik tersebut dan dihasilkan bahwa untuk menurunkan kategori squeezing ke non-squeezing diperlukan minimal pi/po>0.1. Hal ini divalidasi dengan data terowongan hubungan psmax/po terhadap %???? dimana kategori non-squeezing dominan terjadi pada psmax/po > 0.1. Grafik Regresi pi/po dari Strain GRC ini secara semi-empik dapat diimplementasikan untuk merancang kebutuhan kapasitas penyanggaan hanya dengan menggunakan 2 variabel utama yaitu %???? dan ????cm/po.