Dalam penggalian terowongan, massa batuan akan kehilangan tegangan in-situ dan
akan menyangga dirinya sendiri hingga mencapai batas maksimum tegangan
sebelum ketidakstabilan terjadi. Squeezing merupakan fenomena ketidakstabilan
umumnya terjadi pada konstruksi penggalian terowongan dalam yang merupakan
reaksi dari beban overburden terhadap perimeter terowongan. Squeezing
dinyatakan dalam besar convergence (radial displacement) yang terjadi pada
dinding terowongan. Dalam penelitian ini, 135 data strain terowongan
dikumpulkan dari terowongan yang berada di Asia-Eropa. Konsep Ground
Reaction Curve (GRC) digunakan secara analitik untuk menghitung faktor-faktor
utama kriteria squeezing. Perhitungan dilakukan pada variasi GSI 20-90, kedalaman
100-1000 m, ????ci 30-50, dan radius terowongan 3-5m. Hasil penelitian berupa
hubungan variabel stability factor (????cm/po) dan strain (%????) terhadap grafik
eksponensial pi/po = 0 hingga pi/po = 0.9. Kemudian 135 data %???? terowongan
dilakukan plotting terhadap grafik tersebut dan dihasilkan bahwa untuk
menurunkan kategori squeezing ke non-squeezing diperlukan minimal pi/po>0.1.
Hal ini divalidasi dengan data terowongan hubungan psmax/po terhadap %???? dimana
kategori non-squeezing dominan terjadi pada psmax/po > 0.1. Grafik Regresi pi/po
dari Strain GRC ini secara semi-empik dapat diimplementasikan untuk merancang
kebutuhan kapasitas penyanggaan hanya dengan menggunakan 2 variabel utama
yaitu %???? dan ????cm/po.
Perpustakaan Digital ITB