digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - MUHAMMAD ILHAM AKHSYAH WAHMI
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Analisis sekatan sesar merupakan komponen penting untuk menentukan sifat sesar sebagai jalur migrasi atau penyekat bagi hidrokarbon. Lapangan Diablo yang terletak pada bagian paling tenggara dari Blok Jabung, merupakan salah satu lapangan yang masih dalam tahap eksplorasi dan diperlukan pemahaman sistem sekatan sesar yang konklusif. Penelitian ini menganalisis sekatan sesar pada interval Formasi Talangakar Bawah hingga Formasi Air Benakat dari Lapangan Diablo, Cekungan Sumatra Selatan, menggunakan metode Shale Gouge Ratio (SGR) dan Jukstaposisi sebagai parameter utama. Data yang digunakan pada penelitian berupa data seismik 3D dengan luas sekitar 21 km² dan data 3 sumur eksplorasi. Pemodelan geologi 3D dilakukan menggunakan parameter utama petrofisika berupa volume serpih. Analisis sekatan sesar dilakukan dengan memodelkan diagram jukstaposisi, diagram throw, diagram volume serpih, dan diagram SGR pada bidang sesar untuk menentukan sifat sekatan sesar pada tiap interval formasi. Hasil analisis menunjukkan terdapat 21 sesar berarah dominan NE-SW memiliki nilai throw rata-rata 34 ft. Analisis jukstaposisi menunjukkan dominasi pertemuan batuserpih dengan batuserpih, sementara potensi kebocoran umumnya terjadi pada pertemuan batupasir dengan batupasir di Formasi Talangakar Atas serta antara batupasir berserpih dengan batupasir berserpih di Formasi Gumai. Perhitungan SGR menunjukkan kisaran nilai 16–87% dengan rata-rata 49%, menunjukkan tingginya proporsi serpih pada zona sesar. Berdasarkan ambang batas SGR 15–20% (Yielding, 2002), seluruh sesar bersifat sekat pada interval Formasi Air Benakat dan Talangakar Bawah, sedangkan pada interval Talangakar Atas (Sesar A, B, C, dan D) dan Formasi Gumai (Sesar B dan D) cenderung bersifat bocor yang divalidasi dengan perbedaan data tekanan formasi pada sumur SOKA-1 dan SOKA-2.