Abstrak - Tiana Permawati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER -Tiana Permawati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I - Tiana Permawati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II - Tiana Permawati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III - Tiana Permawati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV - Tiana Permawati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V - Tiana Permawati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA - Tiana Permawati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN - Tiana Permawati
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Sungai Cikijing di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung merupakan salah satu sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarik yang mengalir melalui wilayah dengan aktivitas industri dan perumahan yang padat. Aktivitas antropogenik di sekitar Sungai Cikijing mengakibatkan potensi pencemaran air yang tinggi. Pencemaran dapat berdampak signifikan terhadap komunitas mikroalga sebagai salah satu organisme bioindikator. Sensitivitas mikroalga terhadap perubahan lingkungannya dapat mencerminkan kondisi suatu ekosistem. Penelitian ini mendeskripsikan dan membandingkan komunitas mikroalga serta kualitas air pada daerah hulu dan hilir, serta menganalisis asosiasi di antara variabel-variabel tersebut untuk melihat dampak perubahan kualitas air terhadap bioindikator perairan. Penelitian dilakukan di hulu dan hilir Sungai Cikijing pada bulan Maret-April 2025 dengan tiga kali pengambilan sampel dengan interval waktu dua minggu. Pengambilan sampel kualitas air dilakukan dengan pengukuran langsung dan analisis laboratorium. Data kelimpahan mikroalga didapatkan melalui analisis sampel mikroalga yang diambil menggunakan plankton net dengan mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 20 spesies mikroalga di hulu sungai serta 12 spesies mikroalga di hilir sungai. Hasil ini menunjukkan penurunan kelimpahan mikroalga sejalan dengan perubahan kualitas air. Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener menunjukkan keanekaragaman moderat di wilayah hulu (senilai 2,81) dan keanekaragaman sangat rendah di hilir sungai (senilai 1,83). Indeks dominansi Simpson sebesar 0,204 di hilir serta 0,079 di hulu menunjukkan dominansi golongan yang rendah pada kedua stasiun. Kedua stasiun didominasi oleh spesies Craticula ambigua yang termasuk dalam kelas Bacillariophycidae. Konsentrasi timbal (Pb), nitrit, serta amonia pada Sungai Cikijing melebihi standar baku mutu air sungai menurut Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia No. 22 Tahun 2021. Uji signifikansi menunjukkan bahwa kelimpahan mikroalga serta parameter abiotik air berbeda signifikan antara hulu dan hilir sungai. Uji korelasi terhadap kondisi abiotik dan komunitas mikroalga menunjukkan keanekaragaman serta kelimpahan spesies mikroalga berkorelasi negatif dengan pH, suhu, TDS, konduktivitas, serta kandungan nitrat, nitrit, amonia dan fosfat. Temuan ini mengindikasikan bahwa perubahan parameter abiotik perairan telah memengaruhi struktur komunitas mikroalga sebagai bioindikator ekosistem akuatik.
Perpustakaan Digital ITB