digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perkembangan teknologi digital yang begitu pesat telah mendorong organisasi untuk mengadopsi strategi transformasi agar tetap kompetitif dan tangguh. Di sektor konstruksi Indonesia, khususnya di lingkungan Badan Usaha Milik Negara, transformasi digital menjadi kebutuhan sekaligus tantangan yang kompleks. PT Hutama Karya (Persero) menginvestasikan hampir Rp40 miliar setiap tahun dalam inisiatif digital. Namun, keterlambatan proyek, inefisiensi, dan pemanfaatan alat digital yang belum optimal masih terjadi, menunjukkan adanya kesenjangan antara strategi dan implementasi di lapangan. Penelitian ini menelaah akar permasalahan tersebut dengan mengeksplorasi dimensi perilaku, organisasi, dan teknologi. Dengan menggunakan pendekatan studi kasus kualitatif, penelitian ini mengintegrasikan Kotter’s 8-Step Change Model, Model ADKAR, dan Theory of Planned Behavior (TPB) untuk menganalisis dinamika strategis, individual, dan psikologis. Data dikumpulkan melalui dokumen internal, wawancara dengan 10 informan kunci, serta kuesioner dari 71 personel. Hasil analisis menunjukkan bahwa meskipun alur kerja digital telah distandarkan, adopsinya di tingkat proyek masih belum konsisten akibat resistensi perilaku, pelatihan yang terbatas, dan lemahnya penguatan budaya. Triangulasi antara temuan kualitatif dan kuantitatif mengonfirmasi tingginya motivasi dan niat untuk mengadopsi alat digital, namun mengungkapkan adanya celah dalam dukungan praktis, keterlibatan kepemimpinan, dan kesiapan teknologi. Solusi bisnis yang terstruktur dan roadmap pun diusulkan, mencakup Program Digital Champions, pelatihan terarah, peningkatan akses alat digital, serta pemantauan berbasis kinerja yang selaras dengan rencana strategis jangka panjang Hutama Karya 2025–2029. Penelitian ini memberikan kontribusi berupa kerangka kerja perubahan perilaku yang praktis untuk mendukung transformasi digital di Hutama Karya serta menekankan pentingnya strategi yang berpusat pada manusia sebagai pendamping sistem digital guna memastikan adopsi teknologi yang berkelanjutan. Penelitian lanjutan disarankan untuk mengeksplorasi aplikasinya pada unit bisnis lain seperti operasi jalan tol dan manajemen aset.