digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Yogyakarta, yang dikenal luas sebagai “Kota Pelajar,” menampung lebih dari 350.000 mahasiswa dan terus mengalami pertumbuhan di sektor pendidikan dan pariwisata. Kondisi ini mendorong meningkatnya permintaan terhadap hunian terjangkau seperti rumah kos. Patin Boarding House, sebuah kos khusus perempuan di Sleman, Yogyakarta, mengalami penurunan okupansi sebesar 51% antara tahun 2021 hingga 2024, disebabkan oleh perubahan pasca-pandemi, persaingan yang ketat, dan tidak adanya strategi pemasaran yang terstruktur. Penelitian ini bertujuan merancang strategi pemasaran dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, melalui survei pelanggan, wawancara dengan pemangku kepentingan, serta analisis lingkungan internal dan eksternal. Analisis internal meliputi RBV, VRIO, dan Value Chain, sementara analisis eksternal menggunakan PESTEL, Porter’s Five Forces, dan analisis pesaing dan pelanggan. Temuan utama menunjukkan perlunya transformasi digital, reposisi merek, serta strategi pemasaran yang ditargetkan untuk perempuan muda berusia 21–35 tahun yang aktif secara digital. Solusi yang diajukan mencakup strategi STP baru dan bauran pemasaran (4P), dengan fokus pada digital marketing, branding, platform pemesanan online, serta promosi media sosial. Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan kembali tingkat hunian dan menjamin keberlanjutan usaha di tengah persaingan industri akomodasi yang semakin kompetitif.