Yogyakarta, yang dikenal luas sebagai “Kota Pelajar,” menampung lebih dari
350.000 mahasiswa dan terus mengalami pertumbuhan di sektor pendidikan dan
pariwisata. Kondisi ini mendorong meningkatnya permintaan terhadap hunian
terjangkau seperti rumah kos. Patin Boarding House, sebuah kos khusus
perempuan di Sleman, Yogyakarta, mengalami penurunan okupansi sebesar 51%
antara tahun 2021 hingga 2024, disebabkan oleh perubahan pasca-pandemi,
persaingan yang ketat, dan tidak adanya strategi pemasaran yang terstruktur.
Penelitian ini bertujuan merancang strategi pemasaran dengan pendekatan
kualitatif dan kuantitatif, melalui survei pelanggan, wawancara dengan
pemangku kepentingan, serta analisis lingkungan internal dan eksternal. Analisis
internal meliputi RBV, VRIO, dan Value Chain, sementara analisis eksternal
menggunakan PESTEL, Porter’s Five Forces, dan analisis pesaing dan
pelanggan. Temuan utama menunjukkan perlunya transformasi digital, reposisi
merek, serta strategi pemasaran yang ditargetkan untuk perempuan muda berusia
21–35 tahun yang aktif secara digital. Solusi yang diajukan mencakup strategi
STP baru dan bauran pemasaran (4P), dengan fokus pada digital marketing,
branding, platform pemesanan online, serta promosi media sosial. Strategi ini
diharapkan dapat meningkatkan kembali tingkat hunian dan menjamin
keberlanjutan usaha di tengah persaingan industri akomodasi yang semakin
kompetitif.
Perpustakaan Digital ITB