Penelitian ini menguji tantangan strategis dan posisi kompetitif PT Anindya Wiraputra Konsult (Anindya), sebuah perusahaan survei swasta, dalam pasar Verifikasi Penerapan Tata Cara Impor (VPTI) untuk besi dan baja di Indonesia. Penelitian ini dikontekstualisasikan dengan masuknya Anindya ke pasar pada tahun 2019, di mana perusahaan ini hanya memperoleh 20,28% pangsa pasar dibandingkan dengan perusahaan milik negara (BUMN) yang dominan, yaitu KSO SCISI, meskipun volume impor besi dan baja Indonesia sangat besar (sekitar 6,7 juta metrik ton pada tahun 2019) dan sifat wajib dari layanan VPTI. Studi ini secara kritis menilai persepsi merek Anindya relatif terhadap pesaing utamanya, mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang memengaruhi pemilihan penyedia VPTI oleh klien, dan mengevaluasi resonansi pasar dari inisiatif strategis Anindya yang berfokus pada keahlian, kelincahan, teknologi, dan kemitraan.
Dengan menggunakan desain penelitian metode campuran, studi ini mengintegrasikan analisis internal Anindya (berdasarkan dokumen perusahaan dan perspektif manajemen yang diinformasikan oleh Resource-Based View) dengan analisis eksternal yang komprehensif, termasuk tinjauan pasar, yang dikonsolidasikan ke dalam kerangka kerja terpadu. Inti empiris dari penelitian ini adalah survei pasar yang diberikan kepada 50 perusahaan klien (importir, produsen, dan pedagang) di sektor besi dan baja Indonesia. Survei ini mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif tentang persepsi merek komparatif, hierarki faktor pengambilan keputusan, dan dampak yang dirasakan dari penekanan strategis Anindya. Kerangka kerja teoritis termasuk Segmentasi, Penargetan, dan Pemosisian (STP), bersama dengan teori pengambilan keputusan B2B dan kepercayaan merek, menginformasikan analisis.
Perpustakaan Digital ITB