digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER - Muhammad Kevin Ardela
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 - Muhammad Kevin Ardela
Terbatas Dessy Rondang Monaomi
» ITB

BAB 2 - Muhammad Kevin Ardela
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 - Muhammad Kevin Ardela
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 - Muhammad Kevin Ardela
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA - Muhammad Kevin Ardela
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

Arsitektur mikroservis semakin banyak diterapkan sebagai solusi untuk mengatasi keterbatasan sistem monolitik, terutama dalam hal skalabilitas dan pengelolaan pengembangan berskala besar. Namun, aspek kualitas mikroservis masih sering terabaikan oleh pengembang ataupun arsitek, di mana banyak penelitian yang untuk membuat metode pengukuran untuk melakukan penilaian yang ada lebih sedikit dan lebih berfokus pada fase migrasi daripada pemantauan berkelanjutan selama pengembangan dan pemeliharaan. Selain itu, sifat mikroservis yang dinamis menyebabkan perubahan kualitas arsitekturnya seiring waktu, sehingga diperlukan pendekatan yang lebih sistematis untuk evaluasi kualitasnya. Penelitian ini mengusulkan sistem yang dapat mengukur kualitas arsitektur mikroservis secara otomatis menggunakan analisis statis. Evaluasi dilakukan berdasarkan beberapa metrik utama, yaitu cohesion, coupling, complexity, dan granularity, yang mencerminkan kualitas struktural mikroservis dan didasarkan pada relevansinya terhadap prinsip software dengan keterkaitannya untuk sub karakteristik maintainability dalam standar ISO/IEC 25010, seperti modularity, testability, modifiability, analyzability, dan reusability. Sistem ini diuji pada berbagai repositori dengan karakteristik arsitektur yang berbeda—mulai dari sistem berkualitas baik, buruk, hingga sistem multi-bahasa. Hasil pengujian menunjukkan bahwa metrik yang dipilih mampu membedakan arsitektur mikroservis yang baik dan buruk secara objektif, serta mendeteksi potensi masalah desain seperti high coupling dan low cohesion. Dengan demikian, sistem yang dikembangkan tidak hanya memudahkan pengembang dalam mengevaluasi kode sumber secara efisien, tetapi juga membuktikan bahwa kumpulan metrik yang digunakan mampu menggambarkan kualitas arsitektur mikroservis dengan tepat.