Perpustakaan Digital ITB

Indonesia merupakan salah satu negara yang berada pada area Ring of Fire. Area dengan pergerakan lempeng yang aktif dan rentan akan terjadinya bencana. Namun, setiap hal menyimpan kelebihan dan kekurangan. Indonesia menyimpan potensi energi panas bumi yang sangat besar, diestimasikan yang terbesar di dunia. Sayangnya, per 2023, hanya 10% dari total potensi yang telah terealisasi. Menyadari hal tersebut, pada UN Climate Change Conference (COP29) 2024 di Baku, Azerbaijan, Prof. Dr. Eng. Eniya Listiani Dewi selaku Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menawarkan investasi sekitar USD 2,14 miliar atau Rp 34 triliun untuk mengembangkan 12 proyek energi geotermal di Indonesia menargetkan 9.3 GW kapasitas geotermal per 2035. Program Studi Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung memiliki fasilitas Boiler Drum & Heat Exchanger Process Control Training System BDT921 yang merupakan fasilitas pembelajaran berisi instrumen dan komponen proses lengkap dengan berbagai strategi kontrol. Boiler drum dan heat exchanger merupakan dua komponen utama pada pembangkit listrik panas bumi (PLTP). Hal ini merupakan kesempatan bagi Program Studi Teknik Fisika ITB untuk memimpin transisi energi. Namun, belum tersedianya media pembelajaran yang interaktif, serta prosedur optimasi kinerja BDT921 menyebabkan fasilitas tersebut belum termanfaatkan secara optimal. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan merancang media pembelajaran yang interaktif, serta prosedur optimasi kinerja BDT921. Penelitian tugas akhir berhasil merancang media pembelajaran berbasis Human- Machine Interface (HMI) yang dapat dioperasikan secara real-time dan remote, serta prosedur optimasi kinerja BDT921 sebagai dasar pengembangan kedepannya. Penelitian difokuskan pada eksperimen flow keluaran T11 karena memiliki instrumen yang paling akurat dibandingkan eksperimen lainnya dengan akurasi 2/3 span. Sistem monitoring dan kontrol yang telah dirancang diukur kinerjanya berdasarkan nilai overshoot dan settling-time. Seluruh metode menghasilkan nilai overshoot 0 dengan nilai settling-time bervariasi. Metode rule-based Ziegler- Nichols dan Cohen-Coon sebagai initial tuning menghasilkan nilai settling-time 11 detik dan 9 detik berturut-turut, sedangkan metode heuristic sebagai fine tuning menghasilkan nilai settling-time 3 detik.