COVER Geby Ayu Sekar Arum
EMBARGO  2028-11-05 
EMBARGO  2028-11-05 
BAB 1 Geby Ayu Sekar Arum
EMBARGO  2028-11-05 
EMBARGO  2028-11-05 
BAB 2 Geby Ayu Sekar Arum
EMBARGO  2028-11-05 
EMBARGO  2028-11-05 
BAB 3 Geby Ayu Sekar Arum
EMBARGO  2028-11-05 
EMBARGO  2028-11-05 
BAB 4 Geby Ayu Sekar Arum
EMBARGO  2028-11-05 
EMBARGO  2028-11-05 
BAB 5 Geby Ayu Sekar Arum
EMBARGO  2028-11-05 
EMBARGO  2028-11-05 
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) banyak dimanfaatkan untuk mengidentifikasi,
memisahkan, dan mengukur kadar senyawa dalam campuran berdasarkan interaksi analit
terhadap
fasa
fasa
diam.
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
menyintesis
poli((3-(trimetoksisilil)propil metakrilat)-ko-divinilbenzena) termodifikasi propilamina untuk
alternatif
diam KCKT. Parasetamol dan senyawa prekursornya yaitu
p-hidroksiasetofenon oksim dan p-hidroksiasetofenon digunakan sebagai analit untuk
mengevaluasi kinerja fasa diam. Poli((3-(trimetoksisilil)propil metakrilat)-ko-divinilbenzena)
disintesis dari divinilbenzena (DVB) dan 3-(Trimetoksisilil)propil metakrilat (TMSPMA)
dalam pelarut asetonitril menggunakan benzoilperoksida (BPO) sebagai inisiator.
Perbandingan mol TMSPMA, DVB, dan BPO berturut-turut sebesar 200 : 100 : 4. Reaksi
sintesis berlangsung pada suhu 80 ?C selama 5 jam dan dilanjutkan dengan pengadukan pada
suhu ruang selama 19 jam. Poli(TMSPMA-ko-DVB) kemudian dimodifikasi dengan
menggunakan (3-aminopropil)trietoksisilan (3-APTES) melalui proses hidrolisis dan
kondensasi. Proses modifikasi dilakukan dengan pengadukan selama 20 jam pada suhu ruang
menggunakan katalis amonia. Keberhasilan proses modifikasi poli(TMSPMA-ko-DVB)
dibuktikan dengan karakterisasi FTIR yang menunjukkan vibrasi gugus N–H (3444 cm-1 dan
1598 cm-1), Si–O–Si (1068 cm-1), C=O (1720 cm-1), C=C (665 – 930 dan 1604 cm-1) dan C–H
pada (2800 – 3100 cm-1). Hasil karakterisasi SEM poli(TMSPMA-ko-DVB) dan
poli(TMSPMA-ko-DVB)-propilamina menunjukkan kedua material berbentuk sperik dengan
diameter 1,57 ?m – 2,79 ?m. Poli(TMSPMA-ko-DVB)-propilamina dimuat dalam kolom
KCKT berukuran 100 mm ? 4,6 mm dan berhasil memisahkan campuran parasetamol,
p-hidroksiasetofenon oksim, dan p-hidroksiasetofenon. Kondisi optimum tercapai pada eluen
metanol 55% : air 45% (v/v) dengan laju alir 1 mL/menit. Resolusi antara puncak parasetamol
dan p-hidroksiasetofenon oksim bernilai 2,04 sementara resolusi antara puncak
p-hidroksiasetofenon oksim dan p-hidroksiasetofenon bernilai 1,55. Pelat teoritis dari puncak
parasetamol, p-hidroksiasetofenon oksim, dan p-hidroksiasetofenon berturut-turut ialah 27,2;
45,1; dan 116,1.
Perpustakaan Digital ITB