Pada penelitian ini telah berhasil disintesis membran filter air berbasis nanoserat
Poly(acrylonitrile)/PAN melalui teknik pemintalan elektrik. Teknik ini memiliki
beberapa keunggulan yaitu mudah dalam pemrosesannya, pemakaian biaya yang
efektif, berskala lab maupun industri, dan nanoserat yang dihasilkan dapat dikontrol.
Keunggulan membran nanoserat yang dihasilkan dari teknik pemintalan elektrik
diantaranya memiliki porositas yang tinggi dan struktur pori yang saling terhubung
sehingga memiliki permeabilitas yang lebih baik serta kapasitas kerja yang lebih
tinggi. Material pembentuk membran dibuat dengan 3 variasi konsentrasi yaitu 6, 8,
dan 10 persen berat. Karakterisasi SEM dilakukan untuk mengetahui morfologi dan
ukuran diameter membran nanoserat PAN. Selanjutnya dilakukan pengujian fluks
serta efisiensi filtrasi dari membran terhadap suspensi partikel padat (berupa suspensi
antasid 240 ppm) dan bakteri P. AeruginosadanS. Epidermidis dengan konsentrasi
masing-masing 3.02 × 107 sel/ml dan 2.89 × 107 sel/ml. Pada pengujian ini, kinerja
membran dibandingkan terhadap membran kontrol berupa membran filter pelarut
untuk High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Untuk mengevaluasi
tingkat kemurnian air setelah uji efisiensi filtrasi, konsentrasi partikel padat maupun
bakteri dari sampel dihitung sebelum dan sesudah proses filtrasi menggunakan
metode spektrofotometri UV (untuk antasid) dan metode kamar hitung (untuk
bakteri). Membran dengan karakteristik yang paling optimum dipilih dan
dikembangkan menjadi membran nanoserat antibakteri dengan penambahan material
Kitosan. Kombinasi PAN dan Kitosan dibuat dengan tiga variasi rasio bobot, yaitu
10:1, 10:1, dan 5:1. Hasil SEM menunjukkan morfologi serat PAN berupa helaian
benang (serat) seragam dengan rentang diameter serat 270 – 310 nm untuk membran
6 persen berat, 290 – 370 nm untuk membran 8 persen berat, dan 440 – 540 nm untuk
membran 10 persen berat. Penambahan Kitosan menghasilkan beads pada struktur
serat. Hasil analisis efisiensi filtrasi menunjukkan penurunan konsentrasi bakteri
setelah penyaringan menggunakan semua jenis membran. Penurunan signifikan
terjadi pada membran PAN murni dengan konsentrasi 8 persen berat, dengan efisiensi
filtrasi 94.56 - 99.48 %. Hasil analisis spektrofotometri menunjukkan penurunan
absorbansi filtrat hasil penyaringan menggunakan semua jenis membran pada panjang
gelombang 322 nm hingga mendekati nol. Hal tersebut membuktikan partikel antasid
hampir semuanya tersaring oleh membran. Namun, filtrate hasil filtrasi menggunakan
membran PAN 10 persen berat masih mengandung partikel antasid sebesar 29,35
ppm. Penambahan material antibakteri (kitosan) memberikan efek pada peningkatan
nilai fluks untuk semua jenis membran nanoserat. Selain itu, kemampuan membran
untuk menekan laju pertumbuhan bakteri semakin tinggi dengan meninngkatnya
iii
kandungan kitosan. Dari hasil karakterisasi dan pengujian filtrasi membran nanoserat
yang diperoleh menunjukkan bahwa membran nanoserat dengan konsentrasi 8 persen
berat memiliki potensi untuk diaplikasikan sebagai membran filter air yang efektif
dan efisien.
Perpustakaan Digital ITB