COVER Santalum Alba
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Santalum Alba
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Santalum Alba
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Santalum Alba
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Santalum Alba
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Santalum Alba
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Nanopartikel perak memiliki kemampuan antibakteri yang baik terutama terhadap bakteri gram negatif. Dalam penelitian ini, nanopartikel perak perlu distabilkan oleh kompleks inklusi pati–asam oleat dan pati–natrium oleat. Dalam kompleks inklusi pati, asam oleat dan natrium oleat dibungkus oleh heliks tunggal amilosa secara non-kovalen. Selain menstabilkan, kompleks inklusi diharapkan mampu meningkatkan efektifitas kecepatan pelepasan nanopartikel perak. Pembuatan kompleks inklusi dilakukan dengan mencampurkan larutan pati ~1% (b/v) dengan masing masing asam oleat dan natrium oleat yang divariasikan antara
10–30% dari massa pati pada suhu 80–85 oC. Variasi waktu juga dilakukan dalam pembentukan nanopartikel perak antara 3 sampai 24 jam. Hasil pembuatan kompleks inklusi pati dikarakterisasi menggunakan spektroskopi FT-IR dan Difraksi sinar-X (XRD). Kemudian
kompleks inklusi dicampurkan dengan AgNO3 dan NaBH4 untuk membentuk nanopartikel perak. Produk nanopartikel perak selanjutnya dikarakterisasi menggunakan Particle Size
Analyzer (PSA) dan Spektrofotometri UV-Vis. Pengujian kestabilan nanopartikel perak dilakukan selama minggu dengan spektrofotometri UV-Vis. Hasil karakterisasi menggunakan FT-IR menunjukan adanya pergeseran bilangan gelombang kompleks inklusi dari 1712 cm-1 menjadi 1706 cm-1 pada gugus karbonil, 2925 cm-1 menjadi 2922 cm-1 pada gugus alkana,
3422 cm-1 menjadi 3209 cm-1 pada gugus hidroksil, dan muncul puncak split pada 990-994 cm-
1. Dari pengujian XRD, kompleks inklusi pati–asam oleat dan natrium oleat menunjukan
bentuk V6 amilosa dengan struktur ortorombik. Hal ini ditunjukan dengan terbentuknya puncak difraksi 2? = 13,070 dan 19,300 pada kompleks pati–asam oleat sedangkan kompleks pati–natrium oleat menunjukan puncak difraksi pada 2? = 12,41o dan 19,450. Hasil pengukuran produk nanopartikel menunjukan puncak serapan UV-Vis relatif bervariasi antara 400-430 nm yang mengindikasikan terbentuknya nanopartikel perak. Sebaliknya, campuran AgNO3 dengan kompleks inklusi tanpa penambahan NaBH4 tidak menunjukan puncak serapan gelombang UV-Vis. Dari analisis spektrofotometri UV-Vis, konsentrasi optimum AgNO3 dalam nanopartikel dengan penstabil pati dan kompleks inklusi adalah 0,996 x 10-3 M, karena menghasilkan ukuran yang kecil dengan konsentrasi tinggi. Pada keadaan optimum tersebut, diperoleh ukuran nanopartikel perak dengan penstabil kompleks pati–asam oleat dan natrium oleat masing-masing 31,1 ± 8,9 nm dan 6,2 ± 1,5 nm. Dari uji kestabilan penyimpanan yang diamati dengan spektrofotometri UV-Vis, nanopartikel perak dengan penambahan kompleks inklusi relatif tidak mengalami perubahan ukuran, namun konsentrasi nanopartikel perak relatif berkurang selama 4 minggu.
Perpustakaan Digital ITB