Pada saat pertarungan di udara, pilot pesawat tempur harus bisa mengeksekusi manuver yang tepat. Manuver-manuver tersebut digunakan untuk menghindari datangnya serangan misil dari lawan. Namun tidak semua manuver efektif dilakukan, eksekusi manuver yang tidak tepat akan mengakibatkan gagalnya menghindar. Sehingga pada Tugas Akhir ini akan dibahas mengenai efektivitas dari manuver menghindar, khususnya adalah manuver Immelman Turn dan manuver Split-S. Tingkat efektivitas dari manuver tersebut bergantung dari posisi pesawat tempur dan arah datangnya serangan misil. Tingkat efektivitas dapat diukur dari sebuah parameter yang dinamakan miss distance. Untuk mendapatkan miss distance terseut simulasi engagement antara misil dan pesawat tempur (target) yang bermanuver dapat digunakan. Dalam Tugas Akhir ini perangkat lunak SIMULINK digunakan untuk membangun model dinamik dari pesawat tempur, sehingga bisa dihasilkan lintasan dari manuver-manuver, dan perangkat lunak MATLAB digunakan untuk mengimplementasikan persamaan gerak misil dengan sistem pemandu Pure-Pursuit, kemudian diimplementasikan untuk memperoleh miss distance. Simulasi dilakukan dengan skenario misil diluncurkan dari berbagai arah dan posisi mengelilingi pesawat tempur (target). Kemudian akan dievaluasi distribusi miss distance dan area datangnya misil yang dapat menjatuhkan pesawat tempur (kill area). Terdapat beberapa variasi dari skenario diantaranya adalah variasi jarak LOS misil dan variasi kecepatan belok maksimum dari misil. Hasil miss distance dari engagement antara misil dengan target yang bermanuver, akan dibandingkan dengan hasil miss distance antara misil dengan target yang terbang lurus untuk melihat seberapa efektif manuver tersebut.
Perpustakaan Digital ITB