Burung mendapatkan gaya angkat dan gaya dorong dari kepakan
sayapnya. Fenomena tersebut memberikan inspirasi untuk menciptakan mesin
penghasil gaya dorong dengan kepakan sayap. Kepakan sayap burung adalah
fenomena yang kompleks karena melibatkan interaksi struktur sayap dan
fluida. Pembentukan gaya dorong oleh model sayap dengan gerakan plunging
dapat dikaji dengan metode komputasi yang menyelesaikan kopel antara
pergerakan fluida dan deformasi struktur. Sayap burung disederhanakan
menjadi pelat datar yang digerakkan secara vertical (plunging) dengan
kondisi engsel dan jepit pada ujung depan pelat (leading edge). Selama
gerakan down-stroke, aliran udara ditarik oleh gerakan permukaan sayap
sampai akhir gerakan dan kemudian sesaat pada gerakan upstroke aliran
udara didorong oleh permukaan akibat fleksibilitas struktur sayap ke arah
belakang, sebagai akibatnya dihasilkan gaya dorong. Besar gaya dorong yang
dihasilkan dipengaruhi oleh frekuensi gerakan plunging. Gaya dorong
meningkat dengan meningkatnya frekuensi plunging dan mencapai harga
maksimum pada harga frekuensi tertentu.
Perpustakaan Digital ITB