Penerapan co-firing biomassa pada pembangkit listrik batubara menjadi salah satu
strategi dekarbonisasi dalam sektor energi nasional. Penelitian ini mensimulasikan
co-firing Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) dengan batubara pada PLTU
Pulverized Coal (PC) 400 MW di Provinsi Banten menggunakan perangkat lunak
Aspen plus, dengan fokus pada efisiensi termal, konsumsi bahan bakar, emisi gas
buang, dan biaya pokok produksi (BPP).
Simulasi dilakukan berdasarkan data operasional aktual serta hasil uji karakteristik
bahan bakar. BBJP menunjukkan nilai kalor rata-rata 3.589 kkal/kg dan kadar sulfur
0,13%, sedangkan batubara memiliki 4.557 kkal/kg dengan sulfur 0,55%. Co-firing
dengan rasio BBJP hingga 20% meningkatkan total laju bahan bakar dari 223,2
ton/jam menjadi 233,0 ton/jam, namun menurunkan konsumsi batubara hingga 35,3
ton/jam. Emisi SO???? turun dari 442 mg/Nm³ menjadi sekitar 370 mg/Nm³ pada rasio
10%.
Dari sisi ekonomi, co-firing menunjukkan penurunan total biaya bahan bakar dari
Rp180,36 juta (tanpa BBJP) menjadi Rp179,09 juta per jam pada rasio 20%. Biaya
Pokok Produksi listrik juga menurun secara bertahap dari Rp450,90/kWh menjadi
Rp447,74/kWh, mencerminkan efisiensi ekonomi meski terdapat penambahan
biaya BBJP.
Simulasi ini membuktikan bahwa co-firing BBJP secara teknis dan ekonomis layak
untuk diimplementasikan. Teknologi ini berpotensi mendukung target energi hijau
nasional melalui pengurangan emisi dan penghematan biaya operasional
pembangkit.
Perpustakaan Digital ITB