digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Widura Murdaka
PUBLIC Open In Flipbook Yoninur Almira

BAB 1 Widura Murdaka
PUBLIC Open In Flipbook Yoninur Almira

BAB 2 Widura Murdaka
PUBLIC Open In Flipbook Yoninur Almira

BAB 3 Widura Murdaka
PUBLIC Open In Flipbook Yoninur Almira

BAB 4 Widura Murdaka
PUBLIC Open In Flipbook Yoninur Almira

BAB 5 Widura Murdaka
PUBLIC Open In Flipbook Yoninur Almira

BAB 6 Widura Murdaka
PUBLIC Open In Flipbook Yoninur Almira

PUSTAKA Widura Murdaka
PUBLIC Open In Flipbook Yoninur Almira

LAMPIRAN Widura Murdaka
PUBLIC Open In Flipbook Yoninur Almira

Gentrifikasi didefinisikan sebagai proses perubahan lingkungan fisik, ekonomi, dan sosial yang melibatkan pemindahan penduduk berpenghasilan rendah disertai masuknya kelompok yang lebih kaya. Urbanisasi, kebijakan publik dan berkembangnya kegiatan dengan skala besar menjadi faktor pendorong terjadinya gentrifikasi. Seiring berjalannya waktu, terjadi mutasi atau evolusi dalam pemahaman konsep gentrifikasi. Salah satu turunan dari konsep tersebut adalah new-build gentrification yang melihat gentrifikasi dari perubahan fisiknya. Jakarta sebagai global city menjadi salah satu kota yang mengalami fenomena newbuild gentrification. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses terjadinya new-build gentrification pada hunian apartemen dan rumah susun berdasarkan tipologinya di Kota Jakarta. Melalui pendekatan kualitatif dan analisis data, penelitian ini menyajikan gambaran komprehensif mengenai dinamika perubahan karakteristik yang terjadi di kawasan pusat kota Jakarta. Penelitian ini melihat proses terjadinya new-build gentrification berdasarkan perubahan kawasan yang meliputi redevelopment, displacement, dan reinvestasi serta aktor dibalik terjadinya fenemena ini. Selain itu, juga diamati kondisi politik, sosial, ekonomi dan kebijakan yang berlaku yang mungkin dapat mendorong terjadinya new-build gentrification. Penelitian ini menyimpulkan bahwa fenomena new-build gentrification terjadi pada 72 dari 245 hunian vertikal yang diteliti. Proses redevelopment terjadi dengan skema new construction dan mayoritas gentrifed tergusur secara indirect. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan kebijakan penataan ruang yang lebih inklusif dan berkelanjutan untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh new buikd gentrification.