digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Muhammad Rifqi Ramadanto
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Muhammad Rifqi Ramadanto
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Muhammad Rifqi Ramadanto
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Muhammad Rifqi Ramadanto
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Muhammad Rifqi Ramadanto
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Muhammad Rifqi Ramadanto
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

Joko Widodo, Presiden Indonesia telah menekankan pembangunan dan perbaikan infrastruktur Indonesia sejak terpilih sebagai presiden pada tahun 2014. Banyaknya permintaan pembangunan infrastruktur untuk mendukung pembangunan Indonesia berpotensi menyebabkan tingginya permintaan struktur beton. Tantangan PT. WIKA Beton adalah bertahan di masa pandemi covid dan memulihkan kemampuan finansial mereka sekuat era sebelum pandemi. Namun, sejak pandemi melanda Indonesia, perusahaan merasakan dampak negatif dan kehilangan banyak pendapatan dalam kurun waktu satu tahun. Pada tahun 2020 ini, pendapatan perusahaan turun dari Rp 7,08 triliun di tahun 2019 menjadi Rp 4,8 triliun di tahun 2020. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis rasio keuangan deskriptif untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan dan analisis arus kas diskonto sebagai metode penilaian untuk mengetahui apakah perusahaan overvalued atau undervalued. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan penilaian terhadap penilaian perusahaan PT. WIKA Beton dalam rangka meringankan keputusan yang tidak pasti dari calon investor. Berdasarkan hasil temuan, perusahaan undervalued baik dari penilaian absolut maupun relatif, dengan nilai intrinsik per saham sebesar Rp 288,55 dan Rp 237,83 dari dua kemungkinan dan dibandingkan dengan harga saham perusahaan saat ini sebesar Rp 139 per tanggal 29 Mei 2023. Mengingat perusahaan dinyatakan undervalued berdasarkan penelitian ini, maka perusahaan harus meningkatkan kegiatan komunikasi dan pemasaran untuk meningkatkan kesadaran investor akan nilai perusahaan yang sebenarnya seperti yang ditunjukkan oleh nilai intrinsik per lembar saham.