ABSTRAK Sahira Ainani Hidayat
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Sahira Ainani Hidayat
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Sahira Ainani Hidayat
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Sahira Ainani Hidayat
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Sahira Ainani Hidayat
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Sahira Ainani Hidayat
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 6 Sahira Ainani Hidayat
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
PUSTAKA Sahira Ainani Hidayat
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
LAMPIRAN Sahira Ainani Hidayat
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Urbanisasi masif di Provinsi DKI Jakarta telah mengakibatkan fenomena Surface
Urban Heat Island (SUHI), yang berdampak negatif pada kesehatan, konsumsi
energi, dan kualitas hidup. Upaya mitigasi yang ada seringkali bersifat generik dan
tidak sesuai dengan konteks morfologi kawasan yang unik. Penelitian ini bertujuan
untuk merumuskan potensi pengembangan Green-Blue-Grey Infrastructure
(GBGI) yang kontekstual berdasarkan analisis morfologi untuk mengatasi masalah
tersebut. Menggunakan pendekatan metode campuran, penelitian ini
mengidentifikasi hotspot termal melalui analisis Land Surface Temperature (LST)
dan mengklasifikasikan morfologi kota menggunakan kerangka Local Climate
Zone (LCZ).
Hasil analisis menunjukkan bahwa lebih dari 96% hotspot termal paling kritis di
kawasan perkotaan DKI Jakarta terkonsentrasi pada dua tipe morfologi: LCZ 3
(Compact Low-rise) dan LCZ 6 (Large-Scale Low-rise). Berdasarkan temuan ini,
dirumuskan potensi pengembangan GBGI yang spesifik untuk setiap morfologi,
seperti penerapan cool roof dan green wall untuk permukiman padat (LCZ 3), serta
green parking untuk kawasan industri (LCZ 6). Kebaruan penelitian ini terletak
pada kemampuannya menjembatani diagnosis masalah dengan solusi preskriptif,
menghasilkan panduan strategis berbasis bukti bagi pemerintah untuk mewujudkan
DKI Jakarta yang lebih tangguh terhadap iklim.
Perpustakaan Digital ITB