Abstrak - Michael Marta Gunawan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Udang kaki putih (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu komoditas perikanan di
Indonesia yang dapat terinfeksi Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND) dengan
mortalitas hingga 100%. Salah satu metode alternatif penanganan AHPND yang dapat
digunakan adalah dengan pemanfaatan bakteriofaga. Terdapat beberapa faktor penting agar
dapat menangani infeksi secara efektif, yaitu multiplicity of infection (MOI) dan penggunaan
virulent bacteriophage. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengisolasi dan mengkarakterisasi
Vibrio sp. yang diduga menyebabkan Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND)
pada Litopenaeus vannamei dari air tambak; (2) menentukan luas spektrum dari isolat
bakteriofaga yang didapatkan; (3) menentukan MOI optimum dari isolat bakteriofaga yang
didapatkan terhadap Vibrio parahaemolyticus; dan (4) menentukan periode laten dan burst size
dari isolat bakteriofaga terhadap Vibrio parahaemolyticus. Sampel air tambak digunakan untuk
isolasi Vibrio sp. pada medium thiosulfate citrate bile salt sucrose (TCBS) dan isolasi
bakteriofaga yang dilakukan terhadap isolat Vibrio sp. sebagai inang. Kemudian isolat Vibrio
sp. dikarakterisasi morfologisnya dan dilakukan identifikasi molekuler. Isolasi bakteriofaga
dilakukan dengan metode plaque assay terhadap sampel air hasil presipitasi dengan metode
double-layer agar terhadap V. parahaemolyticus. Isolat bakteriofaga tersebut ditentukan luas
spektrum inang, MOI optimum, serta dilakukan pembuatan one-step growth curve.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan lima isolat yang berpotensi
menyebabkan AHPND pada L. vannamei yang ditandai dengan terdapatnya gen virulensi pirA,
yaitu isolat TB01, TB02, TB03, TB04, dan TB05. Hasil identifikasi dengan sequencing gen
16S rRNA, isolat TB01, TB02, dan TB03 teridentifikasi sebagai bakteri genus Photobacterium.
Berdasarkan hasil isolasi bakteriofaga, didapatkan sebanyak sepuluh isolat bakteriofaga
dengan empat isolat bakteriofaga, yaitu ?Vp03, ?Vp06, ?Vp07, dan ?Vp10 yang stabil
setelah empat kali infeksi terhadap V. parahaemolyticus. Bakteriofaga ?Vp06 dan ?Vp07
bersifat broad spectrum yang ditunjukkan dengan kemampuannya menginfeksi Vibrio
v
parahaemolyticus, Enterobacter sp. U7, isolat TB01, TB02, TB03, TB04, dan TB05. Kedua
isolat bakteriofaga tersebut optimum pada MOI 0,1 terhadap Vibrio parahaemolyticus. Isolat
bakteriofaga ?Vp06 memiliki periode laten selama 30 menit saat menginfeksi Vibrio
parahaemolyticus dan isolat TB04, tetapi memiliki burst size yang berbeda, dengan nilai 2,83
x 103 PFU/sel terhadap Vibrio parahaemolyticus dan sebesar 3,45 x 102 PFU/sel terhadap isolat
TB04. Isolat bakteriofaga ?Vp07 memiliki periode laten yang berbeda, yaitu selama 15 menit
terhadap Vibrio parhaemolyticus dan selama 30 menit terhadap isolat TB04. Selain itu,
bakteriofaga ?Vp07 memiliki burst size yang lebih besar terhadap Vibrio parahaemolyticus
(9,01 x 103 PFU/sel) dibandingkan dengan terhadap isolat TB04 (1,64 x 103 PFU/sel). Hasil
tersebut menunjukkan, bahwa bakteriofaga ?Vp06 dan ?Vp07 memiliki potensi sebagai agen
biokontrol yang efektif terhadap Vibrio parahaemolyticus penyebab AHPND pada Litopenaeus
vannamei, sehingga dapt menjadi alternatif strategis yang ramah lingkungan dalam upaya
pengendalian penyakit pada budidaya udang.
Perpustakaan Digital ITB