digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Michael Marta Gunawan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Udang kaki putih (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu komoditas perikanan di Indonesia yang dapat terinfeksi Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND) dengan mortalitas hingga 100%. Salah satu metode alternatif penanganan AHPND yang dapat digunakan adalah dengan pemanfaatan bakteriofaga. Terdapat beberapa faktor penting agar dapat menangani infeksi secara efektif, yaitu multiplicity of infection (MOI) dan penggunaan virulent bacteriophage. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengisolasi dan mengkarakterisasi Vibrio sp. yang diduga menyebabkan Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND) pada Litopenaeus vannamei dari air tambak; (2) menentukan luas spektrum dari isolat bakteriofaga yang didapatkan; (3) menentukan MOI optimum dari isolat bakteriofaga yang didapatkan terhadap Vibrio parahaemolyticus; dan (4) menentukan periode laten dan burst size dari isolat bakteriofaga terhadap Vibrio parahaemolyticus. Sampel air tambak digunakan untuk isolasi Vibrio sp. pada medium thiosulfate citrate bile salt sucrose (TCBS) dan isolasi bakteriofaga yang dilakukan terhadap isolat Vibrio sp. sebagai inang. Kemudian isolat Vibrio sp. dikarakterisasi morfologisnya dan dilakukan identifikasi molekuler. Isolasi bakteriofaga dilakukan dengan metode plaque assay terhadap sampel air hasil presipitasi dengan metode double-layer agar terhadap V. parahaemolyticus. Isolat bakteriofaga tersebut ditentukan luas spektrum inang, MOI optimum, serta dilakukan pembuatan one-step growth curve. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan lima isolat yang berpotensi menyebabkan AHPND pada L. vannamei yang ditandai dengan terdapatnya gen virulensi pirA, yaitu isolat TB01, TB02, TB03, TB04, dan TB05. Hasil identifikasi dengan sequencing gen 16S rRNA, isolat TB01, TB02, dan TB03 teridentifikasi sebagai bakteri genus Photobacterium. Berdasarkan hasil isolasi bakteriofaga, didapatkan sebanyak sepuluh isolat bakteriofaga dengan empat isolat bakteriofaga, yaitu ?Vp03, ?Vp06, ?Vp07, dan ?Vp10 yang stabil setelah empat kali infeksi terhadap V. parahaemolyticus. Bakteriofaga ?Vp06 dan ?Vp07 bersifat broad spectrum yang ditunjukkan dengan kemampuannya menginfeksi Vibrio v parahaemolyticus, Enterobacter sp. U7, isolat TB01, TB02, TB03, TB04, dan TB05. Kedua isolat bakteriofaga tersebut optimum pada MOI 0,1 terhadap Vibrio parahaemolyticus. Isolat bakteriofaga ?Vp06 memiliki periode laten selama 30 menit saat menginfeksi Vibrio parahaemolyticus dan isolat TB04, tetapi memiliki burst size yang berbeda, dengan nilai 2,83 x 103 PFU/sel terhadap Vibrio parahaemolyticus dan sebesar 3,45 x 102 PFU/sel terhadap isolat TB04. Isolat bakteriofaga ?Vp07 memiliki periode laten yang berbeda, yaitu selama 15 menit terhadap Vibrio parhaemolyticus dan selama 30 menit terhadap isolat TB04. Selain itu, bakteriofaga ?Vp07 memiliki burst size yang lebih besar terhadap Vibrio parahaemolyticus (9,01 x 103 PFU/sel) dibandingkan dengan terhadap isolat TB04 (1,64 x 103 PFU/sel). Hasil tersebut menunjukkan, bahwa bakteriofaga ?Vp06 dan ?Vp07 memiliki potensi sebagai agen biokontrol yang efektif terhadap Vibrio parahaemolyticus penyebab AHPND pada Litopenaeus vannamei, sehingga dapt menjadi alternatif strategis yang ramah lingkungan dalam upaya pengendalian penyakit pada budidaya udang.