digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pembangunan perdesaan merupakan bagian integral pembangunan nasional. Komitmen ini ditunjukkan pemerintah melalui lahirnya berbagai regulasi dan kebijakan. Dalam satu dekade terakhir, upaya-upaya pembangunan yang dilakukan telah memberikan perubahan, di antaranya mengentaskan desa-desa tertinggal, mendorong pertumbuhan desa-desa mandiri, dan mendorong kesejahteraan masyarakat perdesaan. Provinsi Jawa Barat, sebagai salah satu provinsi dengan perdesaan terbanyak di Indonesia, turut mengalami progres tersebut. Namun, sejauh mana capaian tingkat pembangunan perdesaan jika ditinjau dari perspektif spasial dan faktor-faktor yang turut terlibat didalamnya masih belum tereksplorasi lebih jauh. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan mengeksplorasi capaian pembangunan perdesaan berdasarkan perspektif spasial serta mengukur keterlibatan faktor-faktor apa saja dalam mendorong pembangunan perdesaan di Provinsi Jawa Barat. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif spasial. Teknik analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif, pengukuran autokorelasi spasial, baik indeks moran global maupun lokal, serta uji OLS (Ordinary Least Square). Hasil analisis menunjukkan 3 (tiga) temuan. Pertama, distribusi spasial perdesaan dengan tingkat pembangunan tertinggi dominan berada di wilayah tengah dan tenggara Provinsi Jawa Barat. Kedua, dilihat dari pola spasialnya, teridentifikasi adanya klasterisasi tingkat pembangunan perdesaan di Provinsi Jawa Barat secara lokal. Klaster-klaster tingkat pembangunan perdesaan tertinggi (High-high Cluster) cenderung terkonsentrasi di wilayah tengah dan tenggara, sementara klaster perdesaan dengan tingkat pembangunan berkembang (Low-low Cluster) dominan berada di wilayah selatan Provinsi Jawa Barat. Ketiga, faktor-faktor yang memengaruhi kondisi spasial tersebut adalah dukungan jaringan transportasi, kapasitas pembangunan perdesaan, program pembangunan perdesaan dan keberadaan kawasan strategis. Diharapkan temuan-temuan ini selain mendorong pentingnya pertimbangan spasial dalam pembangunan perdesaan, terutama dalam mendorong pemerataan pembangunan, juga dapat semakin memperkuat kolaborasi multi-pihak dalam mendorong pembangunan perdesaan yang lebih baik di Indonesia.