ABSTRAK - Prayudha Mahezwara
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Prayudha Mahezwara
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Prayudha Mahezwara
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Prayudha Mahezwara
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Prayudha Mahezwara
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Prayudha Mahezwara
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Prayudha Mahezwara
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Prayudha Mahezwara
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Prayudha Mahezwara
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Prayudha Mahezwara
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Tanah residual vulkanik tropis yang termasuk dalam kategori heavily
overconsolidated clay (HOC) menunjukkan karakteristik kompresibilitas yang
tidak sepenuhnya sesuai dengan teori konsolidasi klasik Terzaghi. Penelitian ini
dilakukan untuk memahami secara komprehensif perilaku deformasi primer dan
sekunder tanah residual terhadap tegangan efektif dan waktu, serta menilai
kecocokan metode interpretasi deformasi dan formulasi model konstitutif yang
tepat. Pengujian laboratorium dilakukan menggunakan oedometer terhadap lima
sampel tanah undisturbed dan dua sampel tanah remolded yang berasal dari
Mekarsaluyu, Bandung. Parameter deformasi dievaluasi dalam skala linear dan
logaritmik untuk mengidentifikasi model terbaik.
Hasil menunjukkan bahwa hubungan antara deformasi dan tegangan efektif lebih
representatif dalam skala linier dengan nilai koefisien regresi (R²) di atas 0.93. Dua
pola deformasi waktu teridentifikasi, yakni: (1) deformasi awal + konsolidasi
primer + deformasi sekunder (Tipe 1), dan (2) deformasi awal + deformasi linierlogaritmik
tanpa konsolidasi primer yang jelas (Tipe 2). Nilai koefisien konsolidasi
(cv) berkisar antara 5,8 hingga 68 mm²/menit, sedangkan indeks kompresi sekunder
(C??) berada dalam rentang 0,000216 hingga 0,001810. Metode interpretasi
Logarithm-of-Time dinilai paling akurat untuk memperoleh nilai cv dibanding
metode Square-Root-of-Time dan Early Stage log-t yang cenderung overestimasi
karena pengaruh deformasi awal. Sementara itu, metode Asaoka dinilai kurang
akurat dalam memprediksi nilai cv, namun masih dapat digunakan untuk estimasi
deformasi primer ultimat dengan galat 3–7%.
Kontribusi deformasi terbesar berasal dari deformasi awal sebesar 63–76%, disusul
oleh deformasi primer sebesar 19–32%, dan deformasi sekunder 3–17%. Hasil ini
menegaskan bahwa perilaku deformasi tanah residual tropis yang heavily
overconsolidated tidak dapat dijelaskan secara utuh melalui kerangka tanah
sedimen, sehingga dibutuhkan pendekatan evaluasi kompresibilitas yang lebih
spesifik untuk karakteristik tanah residual. Penelitian ini memberikan kontribusi
penting dalam memahami perilaku kompresibilitas tanah HOC khususnya pada
tanah residual tropis serta memberikan dasar untuk pengembangan model
konstitutif yang lebih sesuai.
Perpustakaan Digital ITB