digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Prayudha Mahezwara
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Prayudha Mahezwara
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Prayudha Mahezwara
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Prayudha Mahezwara
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Prayudha Mahezwara
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Prayudha Mahezwara
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Prayudha Mahezwara
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Prayudha Mahezwara
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Prayudha Mahezwara
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Prayudha Mahezwara
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

Tanah residual vulkanik tropis yang termasuk dalam kategori heavily overconsolidated clay (HOC) menunjukkan karakteristik kompresibilitas yang tidak sepenuhnya sesuai dengan teori konsolidasi klasik Terzaghi. Penelitian ini dilakukan untuk memahami secara komprehensif perilaku deformasi primer dan sekunder tanah residual terhadap tegangan efektif dan waktu, serta menilai kecocokan metode interpretasi deformasi dan formulasi model konstitutif yang tepat. Pengujian laboratorium dilakukan menggunakan oedometer terhadap lima sampel tanah undisturbed dan dua sampel tanah remolded yang berasal dari Mekarsaluyu, Bandung. Parameter deformasi dievaluasi dalam skala linear dan logaritmik untuk mengidentifikasi model terbaik. Hasil menunjukkan bahwa hubungan antara deformasi dan tegangan efektif lebih representatif dalam skala linier dengan nilai koefisien regresi (R²) di atas 0.93. Dua pola deformasi waktu teridentifikasi, yakni: (1) deformasi awal + konsolidasi primer + deformasi sekunder (Tipe 1), dan (2) deformasi awal + deformasi linierlogaritmik tanpa konsolidasi primer yang jelas (Tipe 2). Nilai koefisien konsolidasi (cv) berkisar antara 5,8 hingga 68 mm²/menit, sedangkan indeks kompresi sekunder (C??) berada dalam rentang 0,000216 hingga 0,001810. Metode interpretasi Logarithm-of-Time dinilai paling akurat untuk memperoleh nilai cv dibanding metode Square-Root-of-Time dan Early Stage log-t yang cenderung overestimasi karena pengaruh deformasi awal. Sementara itu, metode Asaoka dinilai kurang akurat dalam memprediksi nilai cv, namun masih dapat digunakan untuk estimasi deformasi primer ultimat dengan galat 3–7%. Kontribusi deformasi terbesar berasal dari deformasi awal sebesar 63–76%, disusul oleh deformasi primer sebesar 19–32%, dan deformasi sekunder 3–17%. Hasil ini menegaskan bahwa perilaku deformasi tanah residual tropis yang heavily overconsolidated tidak dapat dijelaskan secara utuh melalui kerangka tanah sedimen, sehingga dibutuhkan pendekatan evaluasi kompresibilitas yang lebih spesifik untuk karakteristik tanah residual. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam memahami perilaku kompresibilitas tanah HOC khususnya pada tanah residual tropis serta memberikan dasar untuk pengembangan model konstitutif yang lebih sesuai.