Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
PT X sebagai perusahaan otomotif di Indonesia menjalankan sistem logistik milk run
bersama sembilan logistics partner (LP). Dalam praktik eksisting, setiap LP melakukan
pengadaan consumables seperti ban dan oli secara individual, sementara biaya ditagihkan
kepada PT X dalam bentuk standar Rp/km. Mekanisme ini membuat biaya bersifat langsung
variabel terhadap jarak tempuh logistik, tetapi daya tawar pembelian menjadi rendah karena
volume yang terfragmentasi. Sebaliknya, PT X Asia di Thailand telah menerapkan fuel
bundling scheme dengan mengonsolidasikan kebutuhan LP, sehingga mampu memperoleh
harga lebih efisien.
Penelitian ini bertujuan merancang model Purchasing Consortium (PC) yang sesuai dengan
kondisi Indonesia untuk meningkatkan efisiensi biaya pengadaan consumables. Metodologi
yang digunakan meliputi spend analysis dan diagram Pareto untuk menentukan prioritas,
regresi linear untuk mengidentifikasi hubungan produksi dengan kilometer logistik, serta
metode Holt–Winters exponential smoothing untuk meramalkan kebutuhan hingga 2030.
Skema PC kemudian diuji dengan mekanisme Common Replenishment Epoch (CRE), yaitu
penjadwalan pemesanan bersama antar-LP agar total volume terkonsolidasi dan syarat
diskon atau minimum order quantity dapat tercapai.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi PC dan CRE mampu memberikan
penghematan biaya secara konsisten. Untuk Goodrich EMSA, penghematan tahunan berada
pada kisaran Rp814–840 juta (4,81–4,84%), sedangkan untuk Oil Machine sebesar Rp404–
409 juta (4,63–4,69%). Persentase penghematan relatif stabil selama periode 2026–2030.
Hal ini menegaskan bahwa skema PC dengan dukungan mekanisme CRE berpotensi menjadi
strategi efisiensi biaya yang berkelanjutan serta dapat mendukung daya saing operasional
PT X dalam jangka menengah.
Perpustakaan Digital ITB