digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_Nayaka Zahran Raeswara [13321051]
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab II
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab III
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

Pembangkit listrik tenaga surya merupakan salah satu solusi yang dapat mendukung kebijakan pemerintah dalam mengatasi ketergantungan terhadap sumber energi fosil. Namun terdapat berbagai tantangan teknis yang dapat menurunkan efisiensi sistem, seperti sifat intermiten dan ketidakpastian yang ada pada sistem photovoltaic yang harus diatasi agar sistem dapat beroperasi secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan pengontrol robas weighted mixed sensitivity untuk meningkatkan performa dan kerobasan dari sistem photovoltaic yang terintegrasi dengan boost converter, dengan cara mengatasi gangguan dan ketidakpastian yang diakibatkan oleh nilai iradiansi matahari, suhu, dan beban yang berfluktuasi. Dalam perancangan algoritma kontrol, efek gangguan tersebut akan dikurangi dengan menggunakan fungsi bobot, sehingga akan memenuhi norma minimum dari matriks transformasi untuk mencapai performa robas dan kestabilan robas. Selain itu, digunakan model ideal untuk performa dalam sintesis pengontrol untuk meningkatkan performa sistem. Namun, terdapat tantangan lain, yaitu naungan pada modul photovoltaic akibat bayangan benda-benda di sekitar, sehingga sistem akan memiliki beberapa puncak daya keluaran. Fenomena ini dinamakan kondisi naungan sebagian. Oleh karena itu pada penelitian ini digunakan metode perturb and observe yang dilengkapi dengan mode scanning sebagai global maximum power point tracking yang dapat melacak puncak global yang dijadikan sebagai tegangan referensi bagi pengontrol robas. Pada penelitian ini dilakukan empat pengujian meliputi tiga pengujian di bawah kondisi standar akibat variasi nilai iradiansi, suhu, dan beban, serta satu pengujian di bawah kondisi naungan sebagian. Pada pengujian pertama sampai ketiga, sistem setelah dikontrol memiliki waktu naik 0,016 detik, waktu tunak 0,020?0,044 detik, overshoot 0,800?0,830%, error tunak rerata 0,079? 0,168 ???????????????? dan 1,522?1,786 ????????????????, serta efisiensi 96,520%?97,295%. Kemudian pada pengujian keempat, sistem memiliki waktu naik 0,014?0,035 detik, waktu tunak 0,021?0,050 detik, overshoot 1,295?3,310%, error tunak rerata 0,037?0,469 ???????????????? dan 0,535?0,557 ????????????????, serta efisiensi 97,280?97,710%. Berdasarkan hasil tersebut, metode kontrol yang dirancang terbukti berhasil meningkatkan performa dan kestabilan sistem terhadap intermitensi dari sisi pembangkitan dan sisi beban.