digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Aurellia Shanaya Muttaqy [17421083]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Nilai patriarki masih menggelora bebas di tanah air berdasarkan budaya terdahulu yang memandang perempuan inferior daripada laki-laki, melanggengkan menyalahkan korban karena tidak dapat menjaga dirinya. Meskipun zaman dan teknologi sudah berubah, nilai patriarki masih langgeng di internet dan media sosial seperti ujaran kebencian, dimana pelaku mayoritasnya Gen Z berkisar 18 hingga 24 tahun. Perundungan di dunia maya adalah peristiwa yang masih terjadi kepada berbagai kelompok target, salah satunya terhadap kelompok penyintas kekerasan seksual. Dampak psikologis yang dialami penyintas kekerasan seksual sudah memberatkan, apalagi ditambah kebencian dari orang asing di dunia maya. Penyintas membutuhkan lingkungan di media sosial yang bebas dari stigma negatif dan mendukung proses pemulihan mereka. Perancangan motion graphic yang mengintegrasikan dukungan untuk korban serta data dan informasi kebutuhan rasanya dibutuhkan sebagai upaya menumbuhkan empati kepada penyintas kekerasan seksual. Dalam perancangan ini, pengumpulan data dilakukan dengan metode studi literatur, wawancara ahli, menyebar kuesioner, serta observasi. Tahapan perancangan dibantu dengan metode design thinking, dari berempati dengan permasalahan, merumuskan permasalahan, menciptakan konsep dan ide, pembuatan prototype, dan ditutup dengan testing pada user. Adapun hasil perancangan ini berupa sejumlah video motion graphic yang diunggah di media sosial TikTok dengan harapan mengurangi intensitas stigma negatif terhadap penyintas kekerasan seksual.