ABSTRAK Roza Novita Gabriella B
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Roza Novita Gabriella B
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Roza Novita Gabriella B
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Roza Novita Gabriella B
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Roza Novita Gabriella B
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Roza Novita Gabriella B
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 6 Roza Novita Gabriella B
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
PUSTAKA Roza Novita Gabriella B
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
LAMPIRAN Roza Novita Gabriella B
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Keamanan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang berperan penting
dalam mewujudkan kota dan permukiman yang berkelanjutan. Tingginya tingkat
kriminalitas di Jakarta Timur, khususnya Kecamatan Cakung menunjukkan masih
lemahnya pemenuhan akan rasa aman di lingkungan masyarakat. Merespon situasi
tersebut, penelitian ini ditujukan untuk merumuskan panduan perancangan
keamanan kawasan berbasis konsep Crime Prevention Through Environmental
Design (CPTED) yang mengedepankan intervensi terhadap desain lingkungan fisik
untuk mengurangi peluang terjadinya kejahatan melalui penguatan elemen
perancangan kota. Penelitian dilakukan pada Koridor Banjir Kanal Timur (BKT),
Kecamatan Cakung, Jakarta Timur yang diidentifikasi sebagai kawasan dengan
tingkat kriminalitas tinggi. Pendekatan penelitian yang digunakan bersifat kualitatif
dengan metode analisis berupa literature review terhadap teori CPTED dan
pengambilan data primer berupa observasi lapangan untuk mengidentifikasi kondisi
eksisting. Gap analysis digunakan untuk membandingkan kondisi ideal dan
eksisting untuk memperoleh persoalan dan potensi, kemudian dirumuskan
rekomendasi intervensi berdasarkan tujuh elemen perancangan kota, yaitu tata guna
lahan, bangunan dan tata massa, sirkulasi dan parkir, ruang terbuka, jalur pejalan
kaki, penanda, dan aktivitas pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kondisi eksisting Koridor BKT masih memiliki berbagai kerentanan terhadap
tindak kriminal, seperti kurangnya pencahayaan, lemahnya kontrol akses, dan
rendahnya tingkat pengawasan alami. Melalui analisis mendalam terhadap elemenelemen CPTED dan studi preseden, dirumuskan strategi intervensi spesifik seperti
peningkatan pencahayaan, aktivasi ruang publik, pemeliharaan rutin lingkungan
binaan, serta pengaturan ulang fungsi lahan, kontrol akses, pendefinisian batas
teritori yang jelas, dan pengaturan jalur pedestrian. Penelitian ini merumuskan
panduan yang aplikatif dan kontekstual untuk kawasan koridor di Indonesia, yang
selama ini belum memiliki regulasi atau panduan teknis terkait keamanan berbasis
desain.
Perpustakaan Digital ITB