digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Roza Novita Gabriella B
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Roza Novita Gabriella B
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Roza Novita Gabriella B
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Roza Novita Gabriella B
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Roza Novita Gabriella B
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Roza Novita Gabriella B
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 6 Roza Novita Gabriella B
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

PUSTAKA Roza Novita Gabriella B
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

LAMPIRAN Roza Novita Gabriella B
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Keamanan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang berperan penting dalam mewujudkan kota dan permukiman yang berkelanjutan. Tingginya tingkat kriminalitas di Jakarta Timur, khususnya Kecamatan Cakung menunjukkan masih lemahnya pemenuhan akan rasa aman di lingkungan masyarakat. Merespon situasi tersebut, penelitian ini ditujukan untuk merumuskan panduan perancangan keamanan kawasan berbasis konsep Crime Prevention Through Environmental Design (CPTED) yang mengedepankan intervensi terhadap desain lingkungan fisik untuk mengurangi peluang terjadinya kejahatan melalui penguatan elemen perancangan kota. Penelitian dilakukan pada Koridor Banjir Kanal Timur (BKT), Kecamatan Cakung, Jakarta Timur yang diidentifikasi sebagai kawasan dengan tingkat kriminalitas tinggi. Pendekatan penelitian yang digunakan bersifat kualitatif dengan metode analisis berupa literature review terhadap teori CPTED dan pengambilan data primer berupa observasi lapangan untuk mengidentifikasi kondisi eksisting. Gap analysis digunakan untuk membandingkan kondisi ideal dan eksisting untuk memperoleh persoalan dan potensi, kemudian dirumuskan rekomendasi intervensi berdasarkan tujuh elemen perancangan kota, yaitu tata guna lahan, bangunan dan tata massa, sirkulasi dan parkir, ruang terbuka, jalur pejalan kaki, penanda, dan aktivitas pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi eksisting Koridor BKT masih memiliki berbagai kerentanan terhadap tindak kriminal, seperti kurangnya pencahayaan, lemahnya kontrol akses, dan rendahnya tingkat pengawasan alami. Melalui analisis mendalam terhadap elemenelemen CPTED dan studi preseden, dirumuskan strategi intervensi spesifik seperti peningkatan pencahayaan, aktivasi ruang publik, pemeliharaan rutin lingkungan binaan, serta pengaturan ulang fungsi lahan, kontrol akses, pendefinisian batas teritori yang jelas, dan pengaturan jalur pedestrian. Penelitian ini merumuskan panduan yang aplikatif dan kontekstual untuk kawasan koridor di Indonesia, yang selama ini belum memiliki regulasi atau panduan teknis terkait keamanan berbasis desain.