Wilayah pesisir dan pelabuhan perikanan memegang peran strategis sebagai pusat aktivitas ekonomi, sosial, dan budaya. Komunitas pesisir di Karangantu, Banten, menghadapi tantangan signifikan terkait keterbatasan ruang publik, fasilitas perikanan yang belum optimal, dan sistem pengelolaan lingkungan yang belum memadai, yang mengancam keberlanjutan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu. Perancangan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas ruang publik dan fasilitas perikanan, serta memperkuat partisipasi dan ikatan komunitas dalam mewadahi kegiatan perikanan dan non-perikanan. Dengan memanfaatkan lokasi tapak di antara laut, sungai, dan hutan mangrove, perancangan ini juga berfokus pada penguatan hubungan antara manusia dan lingkungan.
Pendekatan placemaking diterapkan untuk merumuskan strategi perancangan berbasis komunitas dengan mempertimbangkan nilai-nilai sosial, budaya, dan ekologis. Kerangka 5P (People, Process, Product, Program, dan Place Evaluation) digunakan untuk menganalisis kondisi tapak, karakter masyarakat pesisir sebagai pengguna. Penerapan kerangka ini menjadikan pendekatan placemaking lebih terstruktur dan implementatif. Perancangan yang lebih konkret mulai dari identifikasi aktor yang terlibat, proses kolaboratif, hasil rancangan yang dihasilkan, hingga program berkelanjutan yang dapat dijalankan. Hasil perancangan menghasilkan kawasan pelabuhan yang adaptif, inklusif, serta mampu mewadahi dinamika sosial dan aktivitas ekonomi lokal tanpa mengganggu fungsi utama pelabuhan sebagai pusat perikanan. Ruang-ruang dirancang fleksibel dan efisien agar dapat digunakan oleh berbagai komunitas melalui sistem pengelolaan terjadwal. Pendekatan ini mendorong terciptanya rasa kepemilikan dan kebanggaan terhadap ruang, serta mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam menjaga dan mengembangkannya.
Perancangan ini menawarkan model pengembangan pelabuhan perikanan yang sensitif terhadap konteks lokal, dengan pendekatan partisipatif yang memperkuat relasi manusia dan lingkungan, serta memberikan kontribusi pada praktik arsitektur kawasan pesisir yang berkelanjutan secara sosial dan spasial.
Perpustakaan Digital ITB