Kebutuhan sistem interlocking sebagai fasilitas penunjang keselamatan perjalanan kereta api terus meningkat setiap tahunnya akibat semakin padatnya jadwal perjalanan kereta api. Sistem interlocking merupakan suatu sistem yang sangat kompleks dan membutuhkan perangkat yang memenuhi standar keamanan yang tinggi. Programmable logic controller (PLC) sebagai perangkat mikroprosesor dengan berbagai macam fungsi kontrol dan tingkat kerumitan diharapkan dapat menjawab tantangan kebutuhan sistem interlocking yang kompetitif dan fleksibel. Penggunaan sistem interlocking berbasis PLC pada stasiun kereta api di Indonesia masih sangat minim jumlahnya. Untuk memastikan program sistem PLC dapat menjalankan fungsi interlocking secara tepat, dilakukan perancangan jala petri sinyal terinterpretasi (JPST) sistem terlebih dahulu. JPST yang telah dirancang kemudian diverifikasi dengan menggunakan analisis invarian dan grafik ketercapaian yang menghasilkan tiga kriteria yaitu memiliki daya hidup, keselamatan dan benar secara formal. Berdasarkan hasil verifikasi tersebut diharapkan implementasi sistem interlocking yang dihasilkan telah merepresentasikan model dan fungsinya secara tepat. JPST yang telah terverifikasi digunakan sebagai dasar pembuatan sistem interlocking berbasis PLC dengan cara menerjemahkan model JPST kedalam bentuk ladder diagram. Sistem interlocking yang telah dirancang tersebut kemudian diimplementasikan pada miniatur kereta api yang dibuat khusus pada tugas akhir ini. Kondisi sistem interlocking juga dapat diamati secara visual melalui human machine interface (HMI). Hasil implementasi pada miniatur kereta menunjukkan sistem interlocking telah berfungsi secara tepat sesuai skenario yang diinginkan.
Perpustakaan Digital ITB