Abstrak - Ridho Baihaqqi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Ridho Baihaqqi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Ridho Baihaqqi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Ridho Baihaqqi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Ridho Baihaqqi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Ridho Baihaqqi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Ridho Baihaqqi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Ridho Baihaqqi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Ridho Baihaqqi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Ridho Baihaqqi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Pemanasan global merupakan peristiwa peningkatan temperatur rata-rata permukaan bumi akibat akumulasi gas rumah kaca di atmosfer. Pada tahun 2022, emisi gas rumah kaca mencapai 53,8 Gt CO2eq. Menanggapi hal ini, Indonesia berkomitmen untuk menghentikan operasi PLTU batubara dan bertransisi ke energi terbarukan.
Indonesia memiliki potensi energi angin sebesar 60,6 GW namun persentase pemanfaatannya baru mencapai 0,33%. Turbin angin H-Darrieus dapat dimanfaatkan untuk mengekstrak energi angin menjadi listrik. Namun, turbin ini memiliki kelemahan, yaitu kemampuan berputar sendiri yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan menguji modifikasi turbin angin H-Darrieus untuk meningkatkan kemampuan berputar sendiri tanpa mengurangi kinerjanya.
Turbin angin H-Darrieus Transformasi dirancang dengan mekanisme transisi dari pemanfaatan gaya hambat ke gaya angkat untuk meningkatkan kemampuan berputar sendiri-nya. Pengujian dilakukan dalam skala laboratorium menggunakan wind tunnel untuk mengukur kinerja dari rotor.
Rotor turbin angin H-Darrieus Transformasi dapat beralih dari gaya hambat ke gaya angkat pada kecepatan putar sekitar 372 rpm dengan kecepatan angin 6,5 m/s. Pada pengujian starting wind speed, rotor H-Darrieus Transformasi mulai berputar pada kecepatan angin 5 m/s sedangkan rotor H-Darrieus konvensional mulai berputar pada kecepatan angin 6,5 m/s. Grafik koefisien daya (????????) dari kedua rotor menunjukkan hasil yang serupa dengan ???????? maksimum untuk rotor H-Darrieus dan H-Darrieus transformasi berturut-turut sebesar 0,0945 dan 0,0951.
Perpustakaan Digital ITB