Keausan pada roda dan rel merupakan fenomena yang wajar terjadi dalam
operasional LRT. Namun, tingkat keausan harus dikendalikan agar kereta dapat
memenuhi performa desain. Salah satu upaya untuk mengendalikan keausan roda
dan rel adalah dengan menerapkan sistem pelumasan. Sistem pelumasan punya
dampak signifikan untuk mengurangi laju keausan dan tidak memerlukan
penyesuaian yang masif. Untuk mendapatkan efek positif pelumasan, pelumasan
perlu dilakukan di lokasi yang tepat dengan jenis dan jumlah yang tepat. Setiap jalur
kereta memiliki karakter operasi khusus yang akan membuat sistem pelumasan unik
dan mungkin tidak efektif bila digunakan pada jalur lain.
Untuk mendapatkan titik-titik pelumasan, pengukuran kebisingan dilakukan pada
penelitian ini untuk mencari lokasi-lokasi yang memiliki potensi keausan yang
ditandai dengan kenaikan kebisingan pada kecepatan tertentu. Metode pengukuran
kebisingan ini dirancang agar dapat diimplementasikan tanpa mengganggu
operasional LRT. Setelah itu, data operasional akan disandingkan dengan data studi
pustaka untuk menentukan jenis dan volume pelumas serta mekanisme
penerapannya.
Melalui penelitian ini, lokasi-lokasi yang berpotensi mengalami keausan berlebih
sudah dipetakan dalam peta operasi sebagai rekomendasi lokasi pelumasan.
Rekomendasi jenis pelumas, volume pelumasan, dan mekanisme pelumasan juga
sudah disusun untuk menyesuaikan kondisi operasi dari LRT. Metode identifikasi
keausan melalui kebisingan yang digunakan dalam penelitian ini dapat
dikembangkan lebih lanjut untuk keperluan perawatan prediktif.
Perpustakaan Digital ITB