Transformasi digital di bidang kesehatan telah membawa dinamika baru dalam cara orang berinteraksi dengan penyedia layanan kesehatan, menjadikan pemasaran digital sebagai alat yang vital, terutama bagi klinik-klinik kecil dan menengah. Namun, banyak klinik semacam itu di Indonesia masih kesulitan beradaptasi, terutama dalam hal meningkatkan kesadaran dan menarik pasien baru melalui platform digital. Salah satu contohnya adalah Klinik dr. Magdaliza di Cimahi, Jawa Barat. Meskipun menyediakan layanan kesehatan yang andal, frekuensi kunjungan pasien ke klinik tetap stabil, dan kesadaran merek dianggap rendah. Masalah ini menunjukkan kesenjangan saat ini dalam kesiapan pemasaran digital klinik. Oleh karena itu, tujuan studi ini adalah menganalisis kondisi internal dan eksternal yang memengaruhi kesiapan pemasaran digital Klinik dr. Magdaliza, menganalisis pengaruh pemasaran media sosial dan pemasaran konten terhadap kesadaran merek dan niat kunjungan pasien di Klinik dr. Magdaliza, serta menganalisis strategi pemasaran digital terbaik untuk meningkatkan kunjungan pasien di Klinik dr. Magdaliza. Studi ini menggunakan pendekatan campuran, menggabungkan metodologi kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif, wawancara dilakukan dengan direktur klinik dan staf pemasaran, hasil wawancara tersebut membantu dalam melakukan analisis aspek internal dan eksternal, seperti VRIO, STP, PESTEL, dan analisis pesaing, serta dalam mengusulkan strategi. Temuan menunjukkan bahwa meskipun klinik memiliki potensi internal yang kuat, seperti lokasi strategis, dokter yang terpercaya, dan branding pribadi yang baik, klinik ini kekurangan sumber daya pemasaran, tim pemasaran yang memadai, kehadiran media sosial yang tidak konsisten, dan perencanaan konten yang sistematis. Secara eksternal, klinik beroperasi di lingkungan yang sangat kompetitif di Cimahi, namun mendapat manfaat dari konsumen layanan kesehatan yang melek digital dan dukungan legislatif untuk transformasi kesehatan digital. Namun, klinik menghadapi risiko langsung dari pesaing yang lebih canggih secara teknologi, yang memiliki strategi konten yang kuat dan kehadiran multichannel.
Di sisi lain, studi ini juga melakukan survei kuantitatif dengan 215 responden, termasuk pasien existing dan potensial. Data diproses menggunakan Structural
Equation Modeling with Partial Least Squares (SEM-PLS) untuk menguji hipotesis tentang dampak pemasaran media sosial dan pemasaran konten terhadap kesadaran merek dan niat pembelian menggunakan perangkat lunak SmartPLS. Temuan menunjukkan bahwa pemasaran konten memiliki pengaruh langsung dan signifikan terhadap kesadaran merek dan niat pembelian. Selain itu, kesadaran merek memiliki pengaruh signifikan terhadap niat pembelian dan juga berfungsi sebagai mediator parsial dalam hubungan antara pemasaran konten dan niat pembelian. Berlawanan dengan prediksi, pemasaran media sosial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kesadaran merek atau niat pembelian. Temuan ini menyoroti pentingnya kualitas, relevansi, dan keandalan konten dalam mengubah persepsi dan niat pasien untuk berinteraksi dengan layanan kesehatan, daripada platform atau frekuensi penggunaan media sosial saja. Untuk mengatasi masalah yang diidentifikasi dan memanfaatkan peluang yang akan datang, penelitian ini menciptakan rencana pemasaran digital strategis menggunakan Matriks TOWS dan Kerangka Kerja RACE (Reach, Act, Convert, dan Engage). Strategi meliputi pembuatan konten edukatif dan emosional yang menggabungkan branding dokter, penerapan kalender konten untuk memastikan narasi yang konsisten, merancang ulang profil Instagram untuk meningkatkan keterlihatan, dan banyak lagi. Teknik-teknik ini dirancang agar dapat diimplementasikan dalam struktur operasional klinik yang sudah ada sambil tetap sejalan dengan tujuan branding dan layanan jangka panjang.
Studi ini menekankan pentingnya pemasaran konten dalam memprediksi keterlibatan pasien, dengan menyoroti bahwa klinik berskala kecil dapat meningkatkan kesadaran merek dan kunjungan pasien tanpa biaya finansial yang signifikan. Studi ini menyediakan panduan bagi klinik dengan infrastruktur pemasaran terbatas untuk bertransformasi secara digital dengan memanfaatkan kemampuan yang sudah ada. Temuan studi menyarankan agar administrator layanan kesehatan mengalihkan fokus mereka dari metode yang berpusat pada platform ke komunikasi yang berpusat pada konten. Penelitian masa depan sebaiknya mengeksplorasi variabel lain yang memengaruhi perilaku pasien dalam lingkungan kesehatan digital, termasuk bagaimana aspek digital dan non-digital berinteraksi untuk memengaruhi persepsi merek, kepercayaan, dan pengambilan keputusan. Disarankan pula untuk mengeksplorasi model analitis atau pendekatan berbeda dalam mengukur keterlibatan pasien dan transformasi digital di lingkungan kesehatan. Pendekatan ini dapat membantu penyedia layanan kesehatan mengembangkan strategi pemasaran digital yang lebih inklusif, adaptif, dan berbasis bukti.
Perpustakaan Digital ITB