digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Ratih Dwi Mutia
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Ratih Dwi Mutia
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Ratih Dwi Mutia
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Ratih Dwi Mutia
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Ratih Dwi Mutia
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Ratih Dwi Mutia
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Ratih Dwi Mutia
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

Ketentuan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di sektor hulu minyak dan gas bumi Indonesia bertujuan untuk mendorong pembangunan ekonomi dan meningkatkan partisipasi lokal, karena industri ini merupakan kontributor penting bagi perekonomian nasional. Sektor ini diproyeksikan menghasilkan transaksi sebesar USD 9,68 juta dan menciptakan lebih dari 18.000 lapangan kerja pada tahun 2024 (Laporan SKK, 2023). Dengan mendorong daya saing pemasok lokal, kebijakan TKDN memperkuat efek pengganda industri hulu minyak dan gas bumi, serta memperkuat perannya sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah. Penelitian ini menyelidiki faktor-faktor penting yang memengaruhi implementasi kebijakan TKDN di sektor hulu minyak dan gas bumi Indonesia pada tahun 2034. Dengan menggunakan metode kualitatif, termasuk pra-kuesioner, wawancara, dan diskusi kelompok terarah, penelitian ini mengidentifikasi 24 Faktor Pendorong Utama yang membentuk industry hulu minyak dan gas serta mengembangkan skenario masa depan yang masuk akal untuk memahami implikasinya bagi perusahaan multinasional seperti TAS. Tiga skenario diuraikan dalam penelitian ini: Long Way to Marathon Race, yang menyoroti pertumbuhan industri yang berkelanjutan yang didorong oleh partisipasi lokal yang kuat; Shifting the Baton in Relay Race, yang berfokus pada transisi menuju energi terbarukan dan dampaknya terhadap industri minyak dan gas tradisional; dan Run Through the Obstacle, yang menggambarkan tantangan dalam industri minyak dan gas yang menurun ditambah dengan kemajuan energi terbarukan yang lambat. Temuantemuan tersebut menyoroti perlunya TAS menyesuaikan strategi bisnisnya dengan setiap skenario, menggunakan diferensiasi terfokus, kepemimpinan biaya, atau pendekatan hibrida untuk mempertahankan daya saing. Dengan mengintegrasikan strategi-strategi ini ke dalam Business Model Canvas penelitian ini menunjukkan pentingnya menyesuaikan proposisi nilai, hubungan iii pelanggan, dan kemitraan utama untuk menyelaraskan dengan dinamika peraturan dan pasar yang terus berkembang. Ditambah dengan , penelitian ini memberikan kerangka kerja yang kuat untuk menghadapi ketidakpastian, mengatasi tekanan persaingan, dan menumbuhkan ketahanan di sektor hulu minyak dan gas bumi Indonesia.