digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB II Naufal Fajar Gumelar [27123019]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I Naufal Fajar Gumelar [27123019]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III Naufal Fajar Gumelar [27123019]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV Naufal Fajar Gumelar [27123019]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V Naufal Fajar Gumelar [27123019]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Permasalahan lingkungan akibat tingginya volume limbah plastik menjadi isu global yang menuntut solusi inovatif dan berkelanjutan, salah satunya melalui pemanfaatan ulang material plastik sebagai bahan produk bernilai guna. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan limbah plastik daur ulang jenis High-Density Polyethylene (HDPE) sebagai alternatif bahan pembuatan gitar akustik. HDPE dipilih karena memiliki sifat mekanis yang kuat, ringan, serta mudah diproses. Tahapan penelitian meliputi pencacahan limbah plastik, pencetakan lembaran menggunakan teknik hot press, serta pemotongan dan pembentukan struktur gitar berdasarkan model orchestra dan mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk ukuran gitar akustik. Setelah gitar terbentuk, dilakukan serangkaian pengujian terhadap material dan kualitas suara. Uji densitas dilakukan secara manual menggunakan sampel material yang menunjukkan bahwa HDPE memiliki kepadatan yang homogen dan cukup padat untuk mendukung struktur akustik. Pengujian akustik dilakukan melalui dua pendekatan: analisis objektif menggunakan perangkat lunak spektrum suara, serta analisis subjektif melalui uji persepsi pendengar. Uji subjektif mempertimbangkan parameter akustik seperti roughness, sharpness, dan loudness, dengan teknik permainan berbeda (petik dan strumming) serta variasi alat (menggunakan pick dan tangan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi teknik dan alat permainan tidak secara signifikan memengaruhi persepsi pendengar. Faktor yang paling dominan dalam membedakan karakter suara berasal dari jenis bahan gitar itu sendiri. Gitar berbahan HDPE dianggap mampu menghasilkan kualitas suara yang kompetitif dibanding gitar kayu konvensional. Meskipun terdapat perbedaan pada atribut seperti resonansi dan roughness, di mana suara HDPE cenderung lebih kecil namun tetap dinilai kasar, hal ini menjadi ciri khas tersendiri dari gitar plastik. Temuan ini membuktikan bahwa HDPE daur ulang memiliki potensi sebagai bahan alternatif instrumen musik ramah lingkungan, serta mendukung upaya pengurangan limbah plastik secara berkelanjutan