digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC Open In Flipbook Dewi Supryati

Sektor konstruksi memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Sektor konstruksi menempati posisi empat besar dengan pertumbuhan yang stabil dari tahun 2022 - 2024. Meskipun demikian, sektor ini menghadapi tantangan besar seperti penurunan investasi, persaingan ketat, produktivitas rendah serta ketertinggalan dalam adopsi teknologi digital. Tantangan tersebut juga berdampak terhadap perusahaan EPC. Untuk tetap kompetitif, perusahaan EPC dituntut untuk melakukan inovasi proses. Upaya sudah dilakukan oleh perusahaan EPC di Indonesia dalam bentuk inisiatif inovasi dan perbaikan proses bisnis. Pengelolaan inisiatif inovasi dan perbaikan proses bisnis tersebut memerlukan penyelarasan tujuan, pengelolaan risiko, serta pemantauan manfaat yang ingin dihasilkan dengan didukung sumber daya yang terbatas. Pengelolaan tersebut memerlukan mekanisme manajemen portofolio proyek yang dapat mengatur pengelolaan inisiatif inovasi maupun perbaikan proses bisnis. Manajemen portofolio proyek tersebut harus mengakomodasi karakteristik ambidexterity dari inisiatif proses bisnis tersebut. Untuk dapat memastikan pengelolaan secara berkelanjutan diperlukan kerangka kerja yang dapat menilai tingkat penerapan mekanisme tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model maturitas yang dapat menilai kapabilitas pengelolaan portofolio inisiatif inovasi dan perbaikan proses bisnis pada perusahaan EPC. Model maturitas preskriptif yang dikembangkan ini mencakup tiga level perspektif (makro, meso, mikro) dengan komponen utama yaitu Kepentingan Stakeholders ? Prioritas Strategis, Sikap Risiko, Tata Kelola, Budaya Inovasi, Dukungan Sumber Daya, Perencanaan, serta Eksekusi. Model maturitas ini dikembangkan melalui beberapa tahapan validasi, yakni validasi konten, validasi tampang, dan validasi aplikabilitas melalui umpan balik penerapan model maturitas pada tiga objek studi. Uji reliabilitas antar penilai pun dilakukan untuk memastikan tingkat kesepakatan yang baik. Hasil umpan balik pada objek studi menyimpulkan bahwa maturitas ini dapat digunakan dalam menilai kapabilitas pengelolaan inisiatif inovasi dan perbaikan proses bisnis.