Nanopartikel perak (AgNP) umum digunakan sebagai elektrokatalis dalam elektroliser CO2
karena memiliki selektivitas tinggi terhadap produksi karbon monoksida. Namun, strategi
pemulihan dan penggunaan kembali pasca-operasi masih kurang berkembang, sehingga
menyebabkan hilangnya sumber daya dan meningkatnya biaya. Penelitian ini menyelidiki
kelayakan pelarutan elektrokimia untuk memulihkan perak dari gas diffusion layer (GDL) yang
dilapisi AgNP. AgNP disemprotkan pada GDL Freudenberg H23C8 dan digunakan sebagai
elektroda kerja. Cyclic voltammetry pertama kali dilakukan untuk mengidentifikasi perilaku
oksidasi perak, yang menunjukkan puncak anodik pada sekitar 0,53 V dan 0,94 V vs Ag/AgCl,
konsisten dengan transisi yang diprediksi oleh diagram Pourbaix perak. Berdasarkan temuan
ini, chronoamperometry dilakukan pada 0,55 V dalam larutan 0,25 M KNO3 selama 3 jam.
Analisis berbasis muatan memperkirakan sekitar 0,113 mg perak larut. Analisis gravimetri
menunjukkan total kehilangan massa sebesar 0,7 mg, yang mengindikasikan perak hanya
menyumbang sekitar 16% dari material yang hilang. Rendahnya tingkat pemulihan ini
kemungkinan disebabkan oleh pasivasi, pelarutan yang tidak sempurna, dan lepasnya
komponen non-perak. Selain itu, ketiadaan data yang tepat mengenai jumlah awal perak,
seperti hasil XRF, membatasi akurasi estimasi pemulihan. Penelitian ini menjadi landasan bagi
metode pemulihan perak berenergi rendah dan mendukung penelitian lebih lanjut terkait
regenerasi katalis pada sistem elektroliser CO2
Perpustakaan Digital ITB