COVER Satrio Adinoto Hertian Putro
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Satrio Adinoto Hertian Putro
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Satrio Adinoto Hertian Putro
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Satrio Adinoto Hertian Putro
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Satrio Adinoto Hertian Putro
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Satrio Adinoto Hertian Putro
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Satrio Adinoto Hertian Putro
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Seiring meningkatnya permintaan bayam (Amaranthus hybridus L.),
komoditas ini terus mengalami penurunan produksi, yang terjadi seiring dengan
penurunan luas lahan produksi. Dalam upaya peningkatan produksi bayam pada
keterbatasan lahan dan air dalam Urban Agriculture (UA), dibuat inovasi sistem
recirculating watering dengan pemanfaatan nutrisi berulang. Tujuan dari penelitian
ini yaitu menentukan pengaruh perlakuan sistem tanam (recirculating watering;
non-recirculating watering) dan variasi dosis pupuk NPK 16-16-16 (1,5 gram; 3
gram; 4,5 gram) terhadap pertumbuhan, hasil biomassa, dan kadar Vitamin C
tanaman bayam hijau (Amaranthus hybridus L.). Metode yang digunakan pada
penelitian ini yaitu metode eksperimen Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Faktorial yang terdiri dari 2 faktor perlakuan, sistem tanam dan variasi dosis pupuk
NPK 16-16-16. Analisis yang digunakan yaitu ANOVA Two Way taraf
kepercayaan 95% dan uji lanjut DNMRT (Duncan’s New Multiple Range Test).
Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara dosis dan sistem tanam
terhadap pertumbuhan, hasil biomassa, dan kadar Vitamin C tanaman bayam hijau.
Perlakuan sistem tanam recirculating watering (p2) berpengaruh nyata terhadap
pertumbuhan (tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, lebar daun, diameter
batang, dan kadar klorofil) pada 30 HST; 35 HST; 40 HST; dan 45 HST, bobot
segar, bobot kering, luas daun, dan kadar Vitamin C tanaman bayam hijau
(Amaranthus hybridus L.). Perlakuan dosis pupuk NPK 16-16-16 4,5 gram (q3)
berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan (tinggi tanaman, jumlah daun, panjang
daun, lebar daun, diameter batang, dan kadar klorofil) pada 20 HST; 25 HST; dan
30 HST, dan shoot-root ratio tanaman bayam hijau (Amaranthus hybridus L.).
Perpustakaan Digital ITB