digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Diah Aqila
PUBLIC Open In Flipbook Alifah Yusriyah Salsabila

COVER Diah Aqila
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Diah Aqila
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Diah Aqila
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Diah Aqila
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Diah Aqila
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Diah Aqila
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Diah Aqila
Terbatas  Alifah Yusriyah Salsabila
» Gedung UPT Perpustakaan

Permintaan bayam hijau (Amaranthus hybridus L.) di Indonesia terus meningkat seiring kesadaran masyarakat akan konsumsi sayuran bergizi. Namun, produksi bayam mengalami penurunan akibat alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman. Untuk mengatasi keterbatasan lahan dan air, sistem recirculating watering dengan media tanah berisi pupuk organik dapat menjadi solusi dalam budidaya bayam di perkotaan dengan pengunaan nutrisi berulang. Tujuan dari penelitian ini yaitu menentukan pengaruh perlakuan sistem tanam dan variasi dosis pupuk organik terhadap pertumbuhan, hasil biomassa, dan kadar vitamin C tanaman bayam hijau (Amaranthus hybridus L.). Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode eksperimen Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor perlakuan yaitu sistem tanam dan variasi dosis pupuk organik. Analisis yang digunakan yaitu ANOVA Two way taraf kepercayaan 95% dan uji lanjut DNMRT (Duncan’s New Multiple Range Test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antar 2 faktor perlakuan. Untuk sistem recirculating watering memberikan pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bayam. Sistem ini terbukti memberikan pengaruh nyata pertumbuhan tanamana bayam pada parameter tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, diameter batang, serta kadar klorofil daun. Sistem recirculating watering berpengaruh nyata terhadap bobot segar, bobot kering, vitamin C, dan luas daun pada panen pertama, serta bobot segar pada panen kedua. Perlakuan dosis pupuk organik kompos dengan rasio 2:1 (tanah:pupuk) memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman, ditunjukkan melalui parameter tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, diameter batang, jumlah daun, kadar klorofil, serta parameter hasil panen berupa bobot kering pada panen siklus tanam kedua. Sementara itu, rasio 1:1 (tanah:pupuk) memberikan pengaruh nyata kadar vitamin C pada tanaman pada siklus tanam pertama.