digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dalam makalah ini, signifikansi budaya dievaluasi, yaitu jarak kekuasaan, kolektivisme dalam kelompok, dan kolektivisme institusional, dan apakah hal itu memengaruhi strategi penghindaran pajak entitas korporat dalam batasan lembaga sosial. Dengan menerapkan analisis regresi dan data dari perusahaan di 43 negara, penelitian ini mengungkapkan bahwa kolektivisme institusional dan jarak kekuasaan berdampak positif terhadap penghindaran pajak perusahaan, meskipun kolektivisme dalam kelompok tidak menunjukkan hubungan. Hasil ini menyiratkan bahwa praktik pajak bisnis sebagian dibentuk oleh standar budaya, yang secara signifikan memengaruhi legislator yang mencoba membangun sistem pajak yang adil. Makalah ini menawarkan wawasan yang menghubungkan kebijakan fiskal dan budaya perusahaan dengan memasukkan aspek budaya ke dalam perdebatan tentang kepatuhan pajak, sehingga memberikan sudut pandang bagi legislator maupun eksekutif bisnis.