digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Khalisha Nadzira
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER - Khalisha Nadzira
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I - Khalisha Nadzira
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II - Khalisha Nadzira
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III - Khalisha Nadzira
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV - Khalisha Nadzira
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V - Khalisha Nadzira
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA - Khalisha Nadzira
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN - Khalisha Nadzira
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Revegetasi lahan pasca tambang tercemar tailing menggunakan tanaman toleran seperti Kalindra (Calliandra calothyrsus) dan Jati Putih (Gmelina arborea) seringkali terhambat oleh stres lingkungan akibat defisiensi hara dan toksisitas logam berat. Pemanfaatan bakteri indigenous dari lingkungan tailing merupakan strategi potensial untuk meningkatkan ketahanan dan pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh isolat bakteri indigenous terhadap respons fisiologis dan pertumbuhan kedua spesies tanaman tersebut di media tanam tailing. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor yaitu jenis tanaman (G. arborea dan C. calothyrsus) dan perlakuan bakteri indigenous (kontrol dan dengan bakteri). Parameter yang diukur meliputi konsentrasi MDA, kadar klorofil dan karotenoid, tinggi, dan berat segar bibit. Data dianalisis dengan ANOVA dua arah. Hasil menunjukkan adanya pengaruh utama yang signifikan dari kedua faktor secara independen. Secara umum, perlakuan bakteri mampu menurunkan stres oksidatif (p = 0.032) dan meningkatkan berat segar (p = 0.020) bibit. Selain itu, C. calothyrsus secara konsisten menunjukkan performa lebih baik dengan tingkat stres lebih rendah (p = 0.045) dan pertumbuhan lebih unggul (p = 0.017) dibandingkan G. arborea. Tidak ditemukan adanya efek interaksi yang signifikan antara jenis tanaman dan perlakuan bakteri pada seluruh parameter yang diuji (p > 0.05), yang mengindikasikan bahwa manfaat bakteri bersifat konsisten pada kedua spesies.