COVER - Anastasia Noeng
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I - Anastasia Noeng
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III - Anastasia Noeng
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV - Anastasia Noeng
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V - Anastasia Noeng
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II - Anastasia Noeng
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA - Anastasia Noeng
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN - Anastasia Noeng
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Beberapa tahun terakhir, minat penggunaan Plant-derived Exosome-like
Nanoparticles (PDEN) untuk aplikasi kosmetik semakin berkembang. PDEN berfungsi
sebagai agen pembawa atau nanocarriers, menawarkan solusi potensial dalam mengatasi
masalah kulit yang salah satu penyebabnya adalah paparan radiasi sinar UVB. Buah sawo
(Manilkara zapota), bersama dengan daunnya yang segar dan batang keringnya, telah diteliti
kaya akan antioksidan, namun hingga saat ini belum ada penelitian PDEN dari buah sawo.
Tujuan dari penelitian ini meliputi: isolasi dan karakterisasi Manilkara zapota-Plant-derived
exosome-like nanoparticles (Mz-PDEN) serta mengukur aktivitas Mz-PDEN terhadap lini sel
1BR.3. Penelitian dimulai dengan isolasi Mz-PDEN dari buah sawo melalui filtrasi,
sentrifugasi bertingkat dan presipitasi dengan polyethylene glycol 6000 (PEG6000).
Karakterisasi Mz-PDEN berdasarkan ukuran, stabilitas, dan optimasi suhu penyimpanan
dilakukan dengan analisis Dynamic Light Scattering, pengukuran konsentrasi protein dengan
Pierce Bicinchoninic assay, analisis morfologi dengan Transmission Electron Microscope,
analisis komponen dengan GC-MS, dan uji aktivitas antioksidan dengan DPPH. Uji
fungsionalitas dilakukan dengan internalisasi yang diamati dengan confocal laser scanning
microscope (CLSM). MTT assay dilakukan untuk mengukur uji sitotoksisitas, proliferasi, serta
viabilitas sel setelah paparan radiasi sinar UVB. Metode scratch assay dilakukan untuk uji
migrasi sel. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Mz-PDEN yang berhasil diisolasi
memiliki ukuran rata-rata sekitar 191,2 ± 0,174 nm dengan nilai zeta potensial -25,3 mV. Suhu
penyimpanan terbaik Mz-PDEN tercatat pada suhu 4°C dalam akuabides selama 4 minggu.
Konsentrasi Mz-PDEN yang terukur mencapai 320 ?g/mL dari 770gram buah segar, dengan
morfologi spherical atau bulat. Uji antioksidan menunjukkan bahwa Mz-PDEN memiliki IC50
sebesar 1688,255 ?g/mL dengan kemampuan penghambatan radikal bebas sebesar 12,28%
pada konsentrasi 500 ?g/mL. Internalisasi Mz-PDEN ke dalam lini sel 1BR.3, yang diamati
menggunakan CLSM, menunjukkan bahwa PDEN yang dilabeli dengan PKH67 berhasil
masuk ke dalam sel setelah 60 menit inkubasi. Hasil analisis GCMS terlihat bahwa Mz-PDEN
mengandung senyawa antioksidan, yaitu: Olean-12-en-3-ol, acetate, (3beta) dan beta-Amyrin.
Uji sitotoksisitas menunjukkan bahwa konsentrasi Mz-PDEN 2,5, 5, 7,5, 10,15, 50, dan 100
?g/mL tidak bersifat toksik setelah pendedahan selama 72 jam. Konsentrasi optimum Mz-
PDEN untuk mendukung peningkatan proliferasi sel dan percepatan migrasi sel adalah 2,5
?g/mL. Aktivitas antioksidan Mz-PDEN pada konsentrasi ini juga lebih baik dibandingkan
kontrol tanpa Mz-PDEN pada hari kelima setelah paparan sinar UVB. Secara keseluruhan,
penelitian ini mengonfirmasi bahwa isolasi dan karakterisasi Mz-PDEN berhasil dilakukan,
konsentrasi 2,5 ?g/mL tidak bersifat toksik, serta dapat menginduksi proliferasi dan
mempercepat migrasi sel pada lini sel 1BR.3. Selain itu, konsentrasi yang sama, yaitu 2,5
?g/mL Mz-PDEN menunjukkan perlindungan terhadap sel 1BR.3 dengan penghambatan
radikal bebas UVB. Hal ini dibuktikan dengan viabilitas sel yang lebih baik daripada kontrol
tanpa Mz-PDEN setelah paparan sinar UVB.