ABSTRAK Dian Kania Elizabeth Hasibuan
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Dian Kania Elizabeth Hasibuan
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Dian Kania Elizabeth Hasibuan
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Dian Kania Elizabeth Hasibuan
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Dian Kania Elizabeth Hasibuan
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Dian Kania Elizabeth Hasibuan
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 6 Dian Kania Elizabeth Hasibuan
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
PUSTAKA Dian Kania Elizabeth Hasibuan
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
LAMPIRAN Dian Kania Elizabeth Hasibuan
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Peningkatan dinamika urbanisasi di Indonesia mendorong pentingnya kajian mengenai
keterkaitan aglomerasi perkotaan dengan efektivitas desentralisasi fiskal daerah. Penelitian
ini berangkat dari kebutuhan untuk memahami karakteristik aglomerasi kawasan
metropolitan prioritas di Indonesia dan implikasinya terhadap kemandirian fiskal daerah,
khususnya dalam konteks proporsi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap total
penerimaan. Walaupun aglomerasi telah banyak dibahas dalam literatur pembangunan
wilayah, keterkaitan spesifik antara intensitas aglomerasi multidimensi dan derajat
desentralisasi fiskal di Indonesia, serta upaya merumuskan kebijakan berbasis bukti, masih
jarang dikaji secara sistematis. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis
karakteristik aglomerasi perkotaan di kawasan metropolitan berdasarkan empat dimensi
utama: sosial, ekonomi, lingkungan, dan infrastruktur; (2) Menganalisis pengaruh status
metropolitan terhadap derajat desentralisasi fiskal (DDF); (3) Membandingkan kekuatan
pengaruh masing-masing dimensi aglomerasi terhadap peningkatan DDF; dan (4)
Merumuskan rekomendasi kebijakan pembangunan metropolitan berbasis keterkaitan
antara aglomerasi dan desentralisasi fiskal. Data sekunder yang digunakan meliputi data
kependudukan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), indeks kualitas lingkungan,
perumahan layak huni tahun 2022, yang dikembangkan menjadi indeks aglomerasi sosial,
ekonomi, lingkungan, dan infrastruktur. Metode analisis yang digunakan mencakup
penghitungan indeks aglomerasi berdasarkan formula modifikasi Wu dkk. (2018), uji beda
rata-rata menggunakan t-test untuk menguji signifikansi status metropolitan terhadap DDF,v
regresi linier sederhana untuk mengukur kekuatan asosiasi, serta model regresi interaksi
untuk mengevaluasi pengaruh simultan intensitas aglomerasi dan status metropolitan
terhadap DDF. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan metropolitan memiliki
derajat desentralisasi fiskal yang secara signifikan lebih tinggi dibandingkan nonmetropolitan. Dimensi aglomerasi berbasis infrastruktur memberikan kontribusi paling
besar terhadap peningkatan DDF, diikuti oleh dimensi ekonomi, lingkungan, dan sosial.
Hubungan positif antara aglomerasi dan desentralisasi fiskal menunjukkan pentingnya
pembangunan metropolitan yang terintegrasi dan berbasis infrastruktur untuk memperkuat
kapasitas fiskal daerah. Kebaruan penelitian ini terletak pada penggunaan pendekatan
komparatif multidimensi aglomerasi dalam konteks fiskal di Indonesia serta integrasi hasil
analisis kuantitatif untuk merumuskan rekomendasi kebijakan pembangunan metropolitan
berbasis bukti. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya teori aglomerasi fiskal dan
menjadi dasar pengembangan strategi pembangunan kawasan metropolitan yang inklusif
dan berkelanjutan.
Perpustakaan Digital ITB