digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Fahmi Ibrahim Pinardi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Fahmi Ibrahim Pinardi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Fahmi Ibrahim Pinardi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Fahmi Ibrahim Pinardi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Fahmi Ibrahim Pinardi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Fahmi Ibrahim Pinardi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Dalam menentukan faktor keamanan dari sebuah lereng atau terowongan tambang, diperlukan beberapa parameter, termasuk nilai sudut gesek dalam dan nilai kohesi. Nilai kohesi dan sudut gesek dalam dapat diperoleh dari uji triaksial, uji yang dilakukan dengan memberikan tegangan pemampatan pada batuan uji lalu batuan diberi tegangan dari arah aksial dengan kecepatan tertentu. Pada penelitian kali ini, akan dilakukan pemodelan numerik uji triaksial menggunakan metode beda hingga dengan perangkat lunak FLAC2D berdasarkan kriteria Mohr-Coulomb. Data yang digunakan merupakan data sekunder hasil penelitian Hoek dan Brown (1997) dengan kualitas batuan sangat baik. Hasil yang diperoleh dari pemodelan numerik ini menghasilkan kesimpulan bahwa uji triaksial menggunakan FLAC2D ini tidak mampu untuk menggantikan uji laboratorium, namun pemodelan ini mampu melakukan uji triaksial dengan karakteristik pasca runtuh batuan yang dapat ditentukan sesuai yang diinginkan pada pemodelan. Dan juga didapati bahwa semakin besar tegangan pemampatan pada batuan dengan karakteristik pasca runtuh elastoplastik sempurna akan membuat batuan semakin kuat dan tidak akan mengalami failure saat dilakukan uji triaksial.