Abstrak - Hasna Fairuz Syifa
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Permasalahan lalu lintas yang terjadi di sekitar area Paskal Hyper Square, Kota Bandung, termasuk Simpang Tak Bersinyal Pasir Kaliki-Kebon Kawung dan Simpang Bersinyal Pasir Kaliki-Kebon Jati, serta ruas-ruas jalan di sekitarnya adalah kemacetan lalu lintas. Kemacetan seringkali terjadi di kawasan yang memiliki intensitas kegiatan tinggi. Lokasi studi ini sudah lama berperan untuk menunjang pergerakan menuju stasiun, pusat perbelanjaan, sekolah, perkantoran, dan perhotelan, ditambah banyaknya kendaraan keluar-masuk kawasan Paskal, serta penyempitan jalur pada jembatan overpass KAI Jl. Pasir Kaliki. Hal ini kerap menimbulkan antrian kendaraan yang berdampak pada peningkatan tundaan.
Penelitian ini menganalisis tundaan dan antrian yang terjadi di lokasi studi sebagai indikator kinerja ruas jalan dan simpang di sekitar Paskal Hyper Square. Analisis kinerja ruas dan simpang dilakukan melalui pemodelan lokasi studi dengan memanfaatkan software mikrosimulasi VISSIM. Selanjutnya dimodelkan juga alternatif rekomendasi penanganan lalu lintas berdasarkan evaluasi yang diberikan. Pengambilan berbagai data primer dan sekunder, baik untuk masukan dalam software VISSIM maupun analisis, dilakukan pada jam puncak hari libur, yakni pada Hari Sabtu sore pukul 16:50-16:55 dengan metode survei lapangan langsung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi eksisting didapatkan nilai panjang antrian dan tundaan total untuk setiap lengan titik pengamatan yang cukup besar, yakni berturut-turut sebesar 877,54 meter dan 507,87 detik/kendaraan. Telah dilakukan sejumlah penanganan manajemen lalu lintas, seperti penerapan sistem satu arah dan pemasangan pembatas lalu lintas, namun masih belum efektif dalam mengatasi permasalahan kemacetan. Oleh karena itu, diberikan beberapa rekomendasi penanganan, di mana untuk solusi jangka pendek terpilih Rekomendasi 3 (optimasi APILL di simpang bersinyal dengan menurunkan waktu siklus yang semula 195 detik menjadi 76 detik berdasarkan perhitungan metode PKJI 2023, dengan waktu intergreen yang tetap 5 detik), mampu menurunkan nilai panjang antrian dan tundaan total untuk setiap lengan beserta persentase penurunannya, berturut-turut menjadi 651,24 meter (25,79%) dan 427,94 detik/kendaraan (15,74%). Selain itu, untuk solusi jangka panjang terpilih Rekomendasi 5 (optimasi waktu siklus APILL seperti pada Rekomendasi 3 dengan solusi pelebaran jalur jembatan overpass), yang mampu menurunkan nilai panjang antrian dan tundaan beserta persentase penurunannya, berturut-turut menjadi 486,66 meter (44,54%) dan 309,58 detik/kendaraan (39,04%).
Perpustakaan Digital ITB